PotensiBadung.com - Tudingan Hanifa Sutrisna, Ketua Umum DPP National Corruption Watch (NCW), mengungkapkannya melalui akun TikTok @nasionalcorruption bahwa Raffi Ahmad diduga terlibat pencucian uang sontak mengundang reaksi warganet.
Atas tudingan tersebut, Raffi Ahmad pun membantahnya dan menjelaskan semua aliran dana di rekeningnya adalah hasil kerja kerasnya dari usia 13 tahun.
Dalam klarifikasinya, Raffi Ahmad yang diwawancarai di kawasan BSD Tangerang Selatan pada Kamis (1/2/2024) malam, dengan tegas membantah semua tudingan tersebut.
Baca Juga: Mengapa Jembrana Sekarang Berjuluk Kota Cokelat?
"Jelas saya katakan tidak benar adanya," ujar Raffi Ahmad dikutip PotensiBadung.com dari akun TikTok @Sahabatdotcom, Senin 5 Februari 2024.
Sultan Andara itu menambahkan bahwa ia kaget mendengar tudingan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada aktivitas pencucian uang yang dilakukannya. "Cek aja, gedung aja ada cicilan nih," jelasnya.
Raffi Ahmad menduga bahwa tudingan ini muncul karena adanya tahun politik. Menurutnya, sebagai sosok yang bukan politikus tetapi aktif mendukung salah satu paslon jelang Pemilu 2024, wajar jika ada oknum yang tidak setuju dengan pandangannya.
Baca Juga: Kode Shin Tae Yong Perpanjang Kontrak di Timnas Indonesia? Tepis Isu Tangani Timnas Lain
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Persebaya Surabaya Menang dan Persib Bandung Ditahan Imbang di Kandang
"Sekarang tahun politik, aku bukan politikus, cuma aku dukung salah satu paslon jadi ada yang suka dan tidak suka," sebutnya.
Meskipun sebenarnya tidak ingin menjawab isu ini, artis ini merasa terpanggil untuk menanggapi fitnah yang dinilainya keterlaluan dan telah merugikan banyak pihak. Dalam pernyataannya, Raffi Ahmad menegaskan bahwa ia percaya kebenaran akan selalu terungkap.
Baca Juga: 7 Tafsir Mimpi Melihat Burung Perkutut, Dara hingga Merak, Dapat Pertolongan
Baca Juga: Hasil Akhir Persib Bandung vs Persis Solo, Maung Kena Comeback
"Cuma Allah tidak tidur, apa pun itu yang benar akan diberikan jalan terbaik," katanya.
Raffi Ahmad, yang telah berkarier sejak usia 13 tahun, merasakan bahwa tudingan tersebut menghancurkan kerja kerasnya.
Meski dihadapkan pada fitnah, ia memberikan semangat untuk tetap bangkit dan menekankan agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum terbukti. ***