PotensiBadung.com - Bentrok tiga organisasi massa (ormas) pecah di wilayah Renon Denpasar pada Rabu 1 Desember 2021 pagi tadi.
Akibat bentrok ini total ada puluhan orang terluka akibat bentrok tersebut. Puluhan orang ini dari tiga belah pihak.
Rata-rata luka yang dialami massa ini akibat terkena lemparan batu, serta kayu. Beberapa diantaranya juga terkena pukulan.
Baca Juga: PERUNTUNGAN SHIO Besok Kamis, 2 November 2021 untuk Shio Ular, Shio Kambing, dan Shio Kerbau
Baca Juga: PSIS Semarang Waspadai PSS Sleman, Imran Nahumarury Fokuskan Hal Ini
Informasi yang dihimpun wartawan di lokasi menyebutkan, awalnya massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Rabu (1/12) Bali berkumpul di sekitar Lapangan Bajra Sandhi Renon sekitar pukul 07.00 Wita.
Mereka rencananya menggelar aksi demonstrasi. Saat dalam perjalanan mereka dihadang oleh dua massa dari Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali dan Ksatria Keris Bali.
Ada puluhan orang yang melakukan penghadangan.
Baca Juga: Aksi Anarkis Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) Warnai Tanah Bali, Ini Reaksi PGN
Rencananya, AMP Bali dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIWP) akan menggelar orasi di depan Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS), Bundaran Hang Tuah, Denpasar.
Sekitar pukul 08.00 Wita, massa AMP Bali dan FRIWP mulai bergerak menuju Konjen AS, namun mendapat penghadangan dari massa PGN Bali dan Keris Bali.
Tiga kelompok massa yang berhadapan sempat beradu mulut hingga aksi saling dorong yang memicu terjadinya bentrokan fisik antara tiga kelompok massa.
Lalu apa alasan penghadangan itu?
"Sesuai pengajuan izinnya, AMP menggelar aksi jam 10.00 Wita, tapi dari jam 06.00 mereka sudah kumpul dan bergerak, sehingga kami menghadang mereka," ucap Pariyadi, Koordinator PGN Bali.
Penghadangan massa AMP Bali terjadi di depan areal SPBU sebelum mal Plaza Renon, Denpasar saat masa AMP mulai beroperasi.