UPDATE, Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur

25 April 2021, 20:06 WIB
Serpihan kapal selam KRI Nanggala 402 yang berhasil tertangkap kamera Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue, diekspos saat konferensi pers yang diadakan di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali pada har ini, Minggu 25 April 2021. /FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO


POTENSI BADUNG - Kabar duka datang dari tim gabungan pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 pada Minggu 24 April 2021, sore tadi.

Dalam penjelasannya, seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 dinyatakan gugur. 

Pernyataan duka ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, pada Minggu petang kepada awak media.

Baca Juga: Polri Kerahkan Robot Khusus Bawah Laut dan 4 Kapal Pemburu KRI Nanggala-402

Menurutnya, sudah didapatkan sejumlah bukti autentik tentang kepastian seluruh awak kapal selam ini gugur.

"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi. 

Kepastian ini didapat setelah KRI Rigel melakukan pemindaian ke lokasi titik magnetik yang sebelumnya didapat loksinya oleh tim pencari.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Bagaimana Harapan Hidup Para Awaknya

Pemindaian ini dilakukan secara akurat oleh KRI Rigel sejak beberapa jam terakhir tadi.

Hasil pemindaian ini mendapatkan hasil citra bawah laut yang lebih detail.

Menurtnya, pemindaian yang dilakukan menggunakan multibeam sonar dan magnetometer.

Baca Juga: Polri Kerahkan Robot Khusus Bawah Laut dan 4 Kapal Pemburu KRI Nanggala-402

Hasil visual citra bawah air ini juga didapat setelah MV Sift Rescue Singapura menurunkan ROV.

Dari visual tersebut telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402.

Bagian yang dimaksud seperti baju keselematan awak kapal MK 11, kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul.

Upaya evakuasi

TNI sudah mempersiapkan dua skenario evakuasi para awak kapal ini.

KSAL Laksamana TNI Yuda Margono menjelaskan evakuasi tersebut berdasarkan standar The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ismerlo).

Negara yang tergabung dalam organiasi ini akan membantu jika diperlukan.

Cara pertama yakni metode dihembus yakni dengan memasukan selang pada pipa yang terdapat pada kapal selam.

Hembusan yang alirkan ke pipa akan mengangkat naik kapal selam tersebut.

"Ada dengan cara dihembus jadi selang dimasukkan ke dalam, jadi di kapal selam itu ada seperti pipa-pipa yang bisa dicelupkan dengan selam bungkus sehinga bisa naik," kata dia.

Cara kedua adalah kapal selam diangkat dengan robot. Hal ini bisa dilaksanakan oleh Kapal MV Switf Rescue Singapura.

"Juga bisa dengan diangkat. Swift Rescue punya Singapura juga memiliki kapal selam mini yang memberi sebagai robot di bawah itu untuk memasang peralatan. Tentunya ada cara2 seperti itu," kata dia.

TNI sudah memastikan kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam atau subsunk di perairan utara Bali. ***

 

Editor: Mifta Putra

Tags

Terkini

Terpopuler