PotensiBadung.com – Dinamika dalam kehidupan sangatlah beragam, begitupun respon manusia dalam dakwah.
Ketika kebenaran itu disampaikan, respon manusia tidak akan pernah sama satu sama lain, setiap harinya.
Ada yang langsung bisa menerima dengan positif, ada juga yang membutuhkan waktu lama, walau sudah memahaminya.
Baca Juga: Saran Ustadz Adi Hidayat soal Bagaimana Cara Menjaga Anak dan Istri
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Soal Lingkungan Pergaulan yang Bisa Pengaruhi Ahlak
Ada yang menerimanya dengan sangat mudah, baik dengan keilmuan atau hati nuraninya, tapi lalu pergi begitu saja.
Tidak semua, dapat menerima respon kebenaran dengan spontan walaupun datang dari Allah SWT, dengan segala mukjizat yang diamanahkan.
Begitulah dinamika dakwah dalam Islam, hal ini telah ada bahkan sejak masa Rasulullah SAW, disampaikan oleh ustadz Adi Hidayat.
Tapi semua kondisi di atas, tidak akan mempengaruhi Islamnya itu sendiri, Islam akan tetap kokoh walaupun manusia mengingkarinya.
Baca Juga: Celakalah Orang yang Shalat! Ustadz Adi Hidayat Katakan Kriterianya
Baca Juga: Diam Dicaci Maki Karena Hal Baik, Ustaz Adi Hidayat Ajak Teladani Hasan bin Ali bin Abi Thalib
“Islam tidak akan pernah menjadi kecil dengan pengingkaran seseorang,” kata UAH pada Instagram @adihidayatofficial.
Kondisi diatas juga, tidak akan mempengaruhi orang-orang yang memegang teguh keimanan dalam dirinya, karena Islam adalah kebaikan.
“Karena Islam datang membawa risalah rahmat yang menawarkan kebaikan,” katanya lagi.
Oleh karenanya, ustadz Adi Hidayat mengajak para da’i yang betugas, untuk terus meminta perlindungan dari Allah SWT.
Baca Juga: Sabar Itu Mahal, Ustadz Adi Hidayat Katakan Sabar Lekat dengan Ujian
Baca Juga: Perbedaan Antara Memaafkan dan Minta Maaf, Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Balasannya
Perlindungan berupa penjagaan untuk diri yang berasal dari diri sendiri, maupun penjagaan diri yang berasal dari lingkungan yang dapat mempengaruhi.
Terlebih hari ini, ujian dari lingkungan begitu dahsyat pengaruh manusia, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Sedangkan yang samar dan berlebihan, sangat rawan untuk dapat menarik para da’I untuk terpeleset pada jurang kekufuran bahkan kekafiran.***