Beredar Narasi Isu Suap untuk Hentikan Liga 2, Sekjen PSSI Yunus Nusi Akhirnya Buka Suara

25 Januari 2023, 14:00 WIB
Beredar Narasi Isu Suap untuk Hentikan Liga 2, Sekjen PSSI Yunus Nusi Akhirnya Buka Suara /Tangkapan Layar YouTube/

PotensiBadung.com - Beredar isu ada suap senilai Rp15 juta yang diberikan kepada sejumlah klub Liga 2 agar bersedia liga dihentikan. Akan tetapi, isu tersebut langsung dibantah. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengatakan isu yang muncul itu tidak masuk akal. 

"Masa klub Liga 2 mau disuap Rp15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak," kata Yunus dikutip dari Antara, Rabu  25 Januari 2023.

Sebelumnya, berhembus kabar bahwa ada sejumlah klub yang disuap agar bersedia liga dihentikan.

Isu itu muncul karena ada sebagian klub yang ingin tetap liga dilanjutkan.

Baca Juga: DEAL! Dewa United Resmi Datangkan Ramai Rumakiek, Sayap Lincah Milik Persipura Jayapura

Polemik tersebut bermula dari beredarnya surat berjudul "Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022/2023".

Isinya berupa kesepakatan tim-tim Liga 2 untuk menghentikan kompetisi musim 2022-2023.

Kemudian membentuk operator baru untuk Liga 2 dan memberikan kepercayaan kepada Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI.

Dokumen bertanggal 14 Desember 2022, yang merupakan hari pelaksanaan rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB, itu ditandatangani oleh perwakilan 20 klub Liga 2.

Surat itu pun disebut-sebut menjadi salah satu dasar PSSI menghentikan Liga 2 2022-2023 dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 12 Januari 2023.

Akan tetapi, beberapa klub ternyata tidak merasa membubuhkan tanda tangan di surat tersebut dan menuding ada pemalsuan di sana.

 Baca Juga: PSSI Palsukan Tanda Tangan Dukungan Klub? Terungkap Sebagian Besar Tolak Liga 2 Dihentikan, Ini Daftarnya

Tim-tim seperti Persipura, melalui manajernya Yan Mandenas mengklaim setiap tanda tangan itu bernilai Rp15 juta.

"Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan itu diberikan uang transportasi Rp15 juta perklub. Namun, mereka tidak mengetahui itu untuk menghentikan liga. Yang kami tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di 'manager meeting'," kata Yan pada 16 Januari 2023.

Soal dugaan tanda tangan palsu dan suap itu, CEO Karo United Effendy Syahputra menegaskan bahwa dirinya sudah meminta PSSI melalui Komite Etik untuk melakukan penyelidikan.

Effendy ingin kasus tersebut dibawa ke sidang etik PSSI supaya permasalahan itu terbuka dan jelas.

Editor: Imam Reza

Tags

Terkini

Terpopuler