POTENSI BADUNG - Bencana banjir bandang yang terjadi di kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat puluhan orang meninggal dunia.
Hingga Senin 5 April kemarin proses pencarian oleh petugas masih terus dilakukan.
Pasalnya data hingga kemarin malam masih ada sekitar 19 orang yang hilang atau belum ditemukan keberadaannya.
Baca Juga: UPDATE, Banjir Bandang di Bima, 9.245 Rumah Warga Terendam, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak
Baca Juga: Mengenal Bibit Siklon Tropis Seroja, Penyebab Bencana Banjir Bandang di NTT
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dengan menyisir sejumlah tempat yang berada di wilayah di kabupaten Flores, NTT.
Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, masyarakat Adonara dan Pemda Kabupaten Flores Timur terus melakukan operasi SAR di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang.
Tiga kecamatan di NTT yang terdampak banjir yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Kecamatan Wotan Ulumando.
Data terbaru hingga tadi malam dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan ada 69 korban meninggal akibat banjir bandang NTT.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Senin, mengatakan 69 korban meninggal itu ditemukan dalam operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama dua hari sejak Minggu 4 April hingga Senin 5 April 2021.