DATA TERBARU Banjir Bandang di NTT Hingga Tadi Malam, 69 Orang Meninggal, 19 Belum Ditemukan

- 6 April 2021, 06:20 WIB
Sejumlah warga menyaksikan rumah yang rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.
Sejumlah warga menyaksikan rumah yang rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc. /HUMAS BNPB/ANTARA FOTO

POTENSI BADUNG - Bencana banjir bandang yang terjadi di kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat puluhan orang meninggal dunia.

Hingga Senin 5 April kemarin proses pencarian oleh petugas masih terus dilakukan.

Pasalnya data hingga kemarin malam masih ada sekitar 19 orang yang hilang atau belum ditemukan keberadaannya.

Baca Juga: UPDATE, Banjir Bandang di Bima, 9.245 Rumah Warga Terendam, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak

Baca Juga: Mengenal Bibit Siklon Tropis Seroja, Penyebab Bencana Banjir Bandang di NTT

Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dengan menyisir sejumlah tempat yang berada di wilayah di kabupaten Flores, NTT.

Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, masyarakat Adonara dan Pemda Kabupaten Flores Timur terus melakukan operasi SAR di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang.

Tiga kecamatan di NTT yang terdampak banjir yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Kecamatan Wotan Ulumando.

Data terbaru hingga tadi malam dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan ada 69 korban meninggal akibat banjir bandang NTT.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Senin, mengatakan 69 korban meninggal itu ditemukan dalam operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama dua hari sejak Minggu 4 April hingga Senin 5 April 2021.

Halaman:

Editor: Mifta Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah