TNI AL Janjikan Investigasi Tragedi KRI Nanggala-402, Kini Proses Evakuasi Kapal

- 26 April 2021, 01:33 WIB
Dokumentasi Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerjasama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa 50 Mil Utara Tuban, Jatim, Selasa (06/05/2014).
Dokumentasi Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerjasama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa 50 Mil Utara Tuban, Jatim, Selasa (06/05/2014). /Foto: ANTARA FOTO/ERIC IRENG/


POTENSI BADUNG - Tragedi kecelakaan Kapal Selam KRI Nanggala 402 meninggalkan duka mendalam bagi semua pihak.

Tragedi ini menyebabkan 53 awak kapal buatan Jerman ini dinyatakan gugur saat menjalankan tugas latihan.

Tim gabungan saat ini juga masih melakukan upaya untuk mengevakuasi para korban yang sudah diketahui titiknya.

Baca Juga: Detik-detik Penemuan KRI Nanggala-402, Badan Kapal Terpecah Jadi Tiga Bagian

Dugaan awal, telah terjadi gangguan yang disebabkan oleh faktor alam.

Hal ini seperti disebutkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu 25 April 2021, petang.

Laksamana Yudo Margono menegaskan kejadian hilang kontaknya kapal selam hingga menyebabkan gugurnya 53 awak ini bukan karena kesalahan manusia maupun black out atau mati listrik, namun karena faktor alam.

Baca Juga: UPDATE, Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur

Kesimpulan itu setelah tim melakukan evaluasi berdasarkan sejumlah temuan-temuan dan fakta di lapangan selama pencarian dalam empat hari terakhir sejak Rabu 21 April 2021.

"Saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," katanya kepada awak media.

Halaman:

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x