Network
PotensiBadung.com – Masih mengenai puasa yang terdapat dalam kitab ‘Shahih Bukhari’, kali ini ustadz Adi Hidayat mengupas tentang sebuah kisah dari seorang Arab Badui.
Ada dua kata yang digunakan di dalam Al-Quran dimana bunyinya hampir sama. Yang pertama yaitu A’rab dan yang kedua adalah Arab.
“Ketika disebutkank kata A’rab, maka yang dimaksudkan adalah orang Arab Badui. Orang Arab Badui ini, tinggal di Padang Pasir yang gersang dengan kondisi nomaden,” kata ustadz Adi Hidayat.
Oleh karenanya, lingkungan fisik membentuk mereka menjadi orang yang keras dan terkadang tidak konsisten terhadap ucapannya.
Hal ini diabadikan dalam surat Al-Hujjurat, berikut ini:
Baca Juga: Doa Abu Bakkar As-Shiddiq ke-40 Tahun Diabadikan Al-Quran, Ustadz Adi Hidayat Rinci Kandungannya
قَالَتِ الْاَعْرَابُ اٰمَنَّا ۗ قُلْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا وَلٰكِنْ قُوْلُوْٓا اَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْاِيْمَانُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗوَاِنْ تُطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَا يَلِتْكُمْ مِّنْ اَعْمَالِكُمْ شَيْـًٔا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lebih rinci tentang ayat di atas bahwa berislam dengan lisan, sedangkan beriman dengan hati dilanjutkan dengan amal perbuatan.
