Sedangkan kata hum (هُمُ) menunjukkan tauqid atau penegasan, cara menerjemahkannya orang-orang yang ‘terus –menerus’ diberi hidayah oleh Allah SWT.
“Dalam bahasa Arab, jika ingin mengatakan seseorang itu sukses, maka kata yang digunakan adalah fauz, sukses tapi belum tentu bahagia,” kata ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Biodata Singkat Ustadz Adi Hidayat dari TK hingga Kiprahnya Hari Ini
Jika ingin mengatakan bahwa seseorang itu bahagia, maka kata yang digunakan adalah fariha, tapi bahagia belum tentu sukses.
“Jika digabungkan antara keduanya, sukses dan bahagia, dalam satu waktu maka kata yang digunakan adalah falah (فْلِحَ),” katanya lagi menambahkan.
Jadi kata muflihun (الْمُفْلِحُوْنَ) di atas menunjukkan orang-orang yang diberi kesuksesan sekaligus kebahagiaan dalam satu waktu.
Mengapa bisa demikian? Karena Allah SWT telah memberikan hidayah-Nya, yang disebutkan sebelumnya (هُدًى).
Jika orangnya disebut muflih, sedangkan kebahagiaan yang telah tergenggam itu, disebut aflah, hal ini disebutkan pada surat Al-Mu’minun ayat pertama.
Baca Juga: Tujuan Utama Shalat Jum’at Dipaparkan Ustadz Adi Hidayat pada Salah Satu Khutbah Jum’atnya