Konsep Toleransi Dalam Islam, Ustadz Adi Hidayat Sertakan Wawasan Kebangsaan dalam UUD 1945

- 17 Oktober 2021, 13:14 WIB
Penjelasan UAH tentang konsep toleransi dan wawasan kebangsaannya
Penjelasan UAH tentang konsep toleransi dan wawasan kebangsaannya /YouTube Adi Hidayat Official

PotensiBadung.com – Isu toleransi masih terus bergulir hingga hari ini, hal ini bahkan menjadi salah satu timbulnya perpecahan di tengah masyarakat.

Oleh karenanya ustadz Adi Hidayat akhirnya buka suara, sebagai jawaban dari beredarnya argumen bahwa semua agama itu sama.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dengan detail, disertai wawasan kebangsaan, yang tertuang pada UUD 1945, dikutip dari kanal You Tube Adi Hidayat Official.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jawab Argumen Semua Agama Sama dan Kaitannya Dengan Toleransi

Baca Juga: Makna Kata Syafaat Secara Terminologi dan Syafaat Nabi Muhammad SAW, Disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat

Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. Ar-Rum: 22).

Ayat di atas menunjukkan bahwa Islam tidak menafikkan adanya keberagaman dalam kehidupan, maka dengan keberagaman yang ada, pastilah dibutuhkan toleransi.

Toleransi ditujukan untuk menyatukan semua perbedaan, seperti: bahasa, suku bangsa, warna kulit, sehingga adanya kedamaian di tengah masyarakat.

“Pelangi itu, gak akan indah kalau warnanya sama,” kata ustadz Adi Hidayat menjelaskan. “Dan keseragaman itu, gak mesti sama, merata dalam berbagai hal”.

Dalam Islam, konsep toleransi, dituliskan dengan sangat jelas dalam surat Al-Kafirun, dari awal ayat hingga akhirnya.

Baca Juga: Kajian Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Adi Hidayat Ajak Tauladani Keseharian Rasulullah SAW

Baca Juga: Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Adi Hidayat Kabarkan Ayat-ayatnya Dalam Al Quran

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6).

Ayat terakhir pada surat Al-Kafirun di atas, sebagai penekanan konsep toleransi yang ada di dalam Islam.

Surat ini turun, sebab atas ajakan kaum kafir yang meminta Rasulullah SAW untuk beribadah dengan cara bergantian.

Maka, turunnya surat Al-Kafirun di atas sebagai jawaban tegas, sekaligus sikap, serta tata cara yang patut dilakukan oleh umat Islam dalam bertoleransi.

Dikatakan ustadz Adi Hidayat bahwa toleransi itu justru, membiarkan setiap individu untuk memeluk agama sesuai kepercayaannya.

“Di indonesia itu, perkawinan antara nasionalisme dan spirit keagamaan menyatu, tidak dipisahkan,” kata ustadz Adi Hidayat menegaskan, seraya membacakan pasal dalam UUD 1945.

 Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jawab Argumen Semua Agama Sama dan Kaitannya Dengan Toleransi

Baca Juga: Makna Kata Syafaat Secara Terminologi dan Syafaat Nabi Muhammad SAW, Disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat

“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya itu,” dibacakan ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat berpesan untuk bersikap tenang jika isu seperti ini terdengar di telinga, karena boleh jadi dia belum mengetahui seluk beluknya.

Atau di dalam Islam, jika seseorang telah dijelaskan tentang konsepnya, dan masih bertahan dengan sikapnya, maka tinggalkan.

Sikap ini telah Allah SWT ajarkan dalam surat An-Nisa ayat 140, Allah SWT tidak mengajarkan kita untuk mencelanya kembali, tapi tinggalkan saja.

 

Editor: Imam Reza W

Sumber: Ustadz Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah