“Já fui vaiado, já fui humilhado, já fui atacado. Fui xingado, ameaçado, nunca amedrontado, aplaudido, reverenciado, homenageado,” tulisnya dalam caption.
Jika diterjemahkan kata-kata pada caption Bruno Silva tersebut adalah bagaimana ia kesal dianggap rendah oleh orang lain.
“Saya telah dicemooh, saya telah dipermalukan, saya telah diserang. Saya dikutuk, diancam, tidak pernah ditakuti, dipuji, dipuja, dihormati,” arti caption Bruno Silva dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: Persita Tangerang Tantang Persebaya, Widodo-Aji Santoso Saling Puji
Baca Juga: Maling Celana Dalam Teror Warga di Wilayah Pedungan Denpasar, Ada yang Sudah Kehilangan Belasan Kali
Namun, dengan gol yang ia persembahkan kkepada Laskar Mahesa Jenar semua kata-kata bullyan yang ia terima berhasil dibungkam.
Menit ke-4 pertandingan PSIS Semarang vs PSM Makassar berhasil menjadi ajang pembuktian Bruno Silva.
Berawal dari kesalahan antisipasi pemain belakang PSM Makassar Hayim Kipuw, bola menjadi kemelut di kotak penalti.
Baca Juga: Jaga Gawang Persija dari Serangan Persib Bandung, Presiden Arema FC Berikan Pujian untuk Andritany
Baca Juga: Juku Eja Ditaklukkan PSIS Semarang, Pelatih PSM Makassar Akui Kesalahan Ini