"Dimulai dari lingkup keluarga tentunya. Edukasi tentang stunting perlu digencarkan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah menyebut, angka stunting di Kabupaten Bondowoso masih 37 persen.
Ditargetkan pada 2024 bisa ditekan menjadi 21 persen.
Di Bondowoso pihaknya menggerakkan Tim Pendamping Keluarga.
"Kita dampingi, dari remaja. Sebab angka perkawinan anak di Bondowoso masih sangat tinggi, " jelasnya.
Baca Juga: Persib Bandung Terus Asah Daya Gedor Tim, Pelapis David da Silva dan Ciro Alves Mulai Menjanjikan
Menurut Anis, salah satu faktor penyebab stunting diawali dari pernikahan dini.
"Dan budaya pernikahan dini di Bondowoso masih tinggi," ulasnya.
Ia pernah menanyakan pada salah satu tokoh agama dengan perumpamaan bahwa anaknya masih SMP.