Network
PotensiBadung.com – kelanjutan Bri Liga 1 2022/2023 mulai disambut baik oleh para klub peserta Liga kasta tertinggi di Indonesia. Termasuk Bali United.
Klub pemegang dua juara berturut itu bahkan telah merilis lawan tanding disiksa para Pertama BRI Liga 1 2022/2023.
Borneo FC Samarinda, Klub baru Stefano Lilipaly dan PSIS Semarang adalah dua dari 6 klub yang harus dihadapi di sisa paruh pertama.
Dilansir dari laman klub, berikut ada enam klub yang harus di hadapi Bali United untuk menyelesaikan paruh pertama yang sesuai rencana akan dituntaskan tahun ini.
Pekan ke-12, Serdadu Tridatu akan menghadapi Persita dimana pada laga normal, Bali United menjadi tim tamu ke markas dari Pendekar Cisadane.
Kemudian pada pekan ke-13, Bali United menjamu Bhayangkara FC. Perlu mengingat bila The Guardians adalah lawan serius bagi Serdadu Tridatu.
Ditambah lagi, kini nahkoda dari Putu Gede dan kolega adalah mantan arsitek dari Bali United 2017/2018, Coach Widodo Cahyono Putro.
Pekan ke-14, Bali United seharusnya bertandang ke Madura United FC. Saat ini Laskar Sappe Kerab berada pada jalur positif setelah menduduki peringkat kedua di bawah Borneo FC.
Dipimpin pelatih berkualitas yang sama berasal dari Brasil, Bali United memiliki ancaman serius dari Madura United FC.
Pada pekan ke-15, Bali United akan berjumpa pemimpin klasemen sementara Borneo FC.
Ini akan menjadi perjumpaan Bali United dengan Stefano Lilipaly untuk pertama kali sebagai lawan. Sebab Fano kini berseragam Pesut Etam setelah mengakhiri kontraknya bersama Bali United.
Pada pekan ke-16, Fadil dan kawan-kawan akan menghadapi Super Elang Jawa atau PSS Sleman.
Seperti yang direncanakan, salah satu venue bubble akan memakai stadion di kawasan Yogyakarta.
Baca Juga: BRI Liga 1 Bergulir 2 Desember 2022? Berikut Sisa Laga Bali United di Paruh Pertama Musim 22/23
Tentu ini menjadi peluang untuk PSS Sleman bermain di rumah sendiri dan Bali United tidak boleh kecolongan dan harus tetap fokus dalam pertandingan.
Pada pekan terakhir di paruh pertama yaitu pekan ke-17, akan tersaji laga Big Match mempertemukan PSIS Semarang dengan Bali United.
Perjumpaan kedua tim ini selalu tidak mudah, jarang terjadi gol yang cukup banyak mengakhiri laga karena kedua tim bermain disiplin saat menyerang maupun bertahan.
Semua laga di atas adalah jadwal dalam situasi normal dan tidak mengalami perubahan jika sistem bubble diterapkan.
Adapun lokasi stadion yang digunakan selama paruh pertama untuk sistem bubble berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra menyoroti soal kompetisi yang kembali menerapkan sistem bubble.
Pelatih asal Brasil ini hanya menunggu kepastian sebelum bisa berkomentar banyak.
"Lebih bagus kita dapat jadwal sama kepastian main baru bisa berkomentar," ungkap Coach Teco.
Pelatih kolektor tiga trofi Liga 1 tersebut menyayangkan bila semua tim harus kembali menjalani sistem bubble seperti kompetisi pasca pandemi kali lalu.
Sebab, selain kehilangan momentum kembalinya sistem home away dalam laga, faktor jauh dari dukungan keluarga juga menjadi faktor penentu permainan setiap pemainnya.
"Cuma menurut saya sistem bubble pasti tidak ideal untuk semua klub," tambah Coach Teco.
Meski demikian, ia tetap akan menerima apapun keputusan terbaik dari PSSI dan operator liga. Terpenting baginya saat ini adalah kompetisi bisa kembali berjalan.
Sejauh ini skuad Bali United tidak membubarkan tim dan memilih untuk tetap menjalani latihan di Bali.***
