BRI Liga 1 : Bangkitkan Pariwisata Bali Tumbuhkan Ekonomi, Penyaluran KUR BRI Meningkat Usaha Menggeliat

25 Februari 2022, 19:02 WIB
Gelaran BRI Liga 1 Indonesia membangkitkan gairah sepakbola Indonesia dan geliatkan UMKM, penyaluran KUR BRI meningkat. /potensibadung/kolase/foto kiri Rilis BRI - fofo kanan Ligaindonesia.com/HartomoHarry/

PotensiBadung.com – Pandemi Covid-19 yang menguncang dunia sejak 2019 membuat banyak sendi kehidupan terdampak. Tidak terkecuali dunia olahraga-sepak bola.

Gelaran Liga 1 tahun 2020 yang baru berjalan dalam beberapa pekan harus terhenti akibat Coronavirus Disease mewabah di Indonesia. 

Namun dampak yang paling para adalah perekonomian. Ekonomi global  terganggu akibat virus yang kunjung sirna hingga tahun 2022 ini.

Bali sebagian besar aktivitas perekonomiannya mengandalkan pariwisata harus mengalami penurunan kunjungan wisatawan yang sangat signifikan.

Akibatnya, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Badung per Juli 2020 sebanyak 42.409 orang pekerja dirumahkan dan 1.551 tenaga kerja di PHK.

Baca Juga: BRI Liga 1 Berjalan di Tengah Badai Omicron Jadi Debut Pemain Muda

Mereka dominan bekerja di sektor akomodasi pariwisata hotel maupun restoran. Para tenaga kerja tersebut kehilangan pekerjaannya akibat pariwisata Bali yang sepi kunjungan. 

Beruntung, kini Bali mulai tersenyum kembali. Pulau yang dikelilingi pantai itu mulai menerima kunjungan. Baik lokal maupun mancanegara.

Kompetisi BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022, khususnya series keempat yang digelar di Bali turut membawa andil bagi kemajuan pariwisata di pulau yang berjuluk pulau seribu pura itu.  

Menurut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, pada Jumat, 25 Februari 2022, tingkat hunian hotel kini mencapai 15 sampai 20 persen.

Baca Juga: BRI Liga 1 : Pemain Muda Persebaya Jadi Perhatian Senior, Marselino Sabet Penghargaan Beruntun

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya berkisar 2-10 persen kala puncak Virus Covid-19 pada Juli lalu.

Diakuinya, tingkat hunian hotel juga disumbang oleh tim profesional sepakbola BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022.

18 klub BRI Liga 1 rata-rata beranggotakan 40 orang lebih. Terdiri dari pemain, pelatih dan official  itu banyak memanfaatkan hotel yang ada di kawasan Kabupaten Badung, Bali.

“Di samping kegiatan lainnya, kompetisi BRI Liga 1 di Bali juga menyumbang tingkat hunian hotel di Bali khususnya di kawasan selatan,” sebut Suryawijaya.

Meningkatkannya hunian hotel berbanding lurus dengan pekerja pariwisata. Mereka yang dulu ngangur kini mulai dipekerjakan kembali. Perlahan ekonomi Bali berdenyut.

Baca Juga: Detik-Detik Menuju Laga Persib Bandung Vs Persela Lamongan, Erwin Ramdani Ingin Berikan Ini pada Keluarganya

“Para pekerja yang dulu sempat dirumahkan kini secara bertahap mulai bekerja. Namun, jumlahnya dinamis sesuai tingkat hunian hotel. Ada yang mempekerjakan 30 persen dan juga 40 persen karyawan,” terang pria yang pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Badung itu.

Dampak positif itu tentu tidak hanya dirasakan oleh para pekerja hotel maupun restoran. Pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) lainnya juga kebagian berkah.

Khususnya pelaku UMKM yang bergerak di bidang pemenuhan kebutuhan bahan pokok dan gizi para pemain.

Sayuran dan buah-buahan yang datang dari petani masuk ke hotel dan kemudian diolah untuk dihidangkan kepada para tamu termasuk para pejuang lapangan BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022.

Suryawijaya menegaskan, pariwisata dan pertanian di Bali merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan serta saling mendukung.

Baca Juga: Kakang Rudianto Talenta Muda Persib Bandung Kembali ke BRI Liga 1, Coach Robert Beri Kepercayaan Jadi Starter

Pun diakuinya, kebutuhan bahan pokok untuk keperluan tamu di hotel diserap dari para petani dan peternak lokal.

“Periwisata dan pertanian itu bersinergi, jadi diutamakan produk lokal. Hotel secara bertahap menyerap hasil petani dan peternak, seperti kebutuhan sayuran, telur maupun daging,” ucap pria yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung itu.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Made Widiana

Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Made Widiana menyambut baik kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1 yang digelar di Bali.

Kompetisi tersebut pun membawa dampak bagi pelaku usaha, khususnya yang bergerak di bidang kerajinan tangan untuk dijadikan souvenir.

“Kita menyambut baik BRI Liga 1 yang digelar di Bali,” kata I Made Widiana.

Untuk kebutuhan modal pelaku UMKM, kata Widiana, juga banyak dibantu lewat penyaluran KUR. “Jadi sebagian besar sumber pendanaanya dari KUR,” sebutnya.

Bahkan, kata dia, pihaknya juga melakukan pendampingan pelaku UMKM untuk mendapat modal lewat penyaluran KUR.

Meningkatnya kegiatan UMKM juga dibuktikan dengan peningkatan minat pelaku usaha melakukan pinjaman modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank BRI.

Sesuai siaran pers yang diterima PotensiBadung.com belum lama ini, Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, mengatakan kucuran modal yang diberikan BRI menjadi pemicu bagi pelaku usaha untuk tetap bisa mengembangkan usahanya di tengah pandemi.

“Saat pandemi, rata-rata para pengusaha UMKM kesulitan mendapat modal untuk membiayai bisnis. Dalam situasi itu, BRI hadir dan mendampingi para pelaku UMKM untuk bisa mempertahankan optimisme dalam berbisnis, sekaligus mendorong mereka yang ingin go digital,” ungkap Solichin.

Mengacu data BRI Regional Office Denpasar, Solichin yang juga Direktur Pembina BRI Regional Office Denpasar mengatakan angka penyaluran KUR sangat menggembirakan.

Sepanjang tahun 2021, KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga Rp9,2 Triliun atau 102,16% dari target yang ditetapkan.

Lanjut dia, BRI juga aktif mengeluarkan sejumlah jurus untuk membangkitkan antusiasme sektor UMKM di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh BRI kepada kelompok perempuan BRI adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berlokasi di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Komitmen ini tampak dari meningkatnya alokasi KUR Bali dan Nusa Tenggara menjadi Rp12,3 triliun pada 2022. Nilai ini setara dengan 4,73% dari alokasi KUR BRI pada 2022 secara nasional yang sebesar Rp260 triliun.

“Sebanyak 341.390 orang masyarakat di Bali, NTB, dan NTT telah menikmati KUR Mikro BRI sepanjang 2021 dan didominasi sektor produktif sebesar 47%,” terang Direktur Pembina BRI Regional Office Denpasar itu.

Pihaknya berharap, kompetisi BRI Liga 1 mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.

“Kami harapkan penyelenggaraan BRI Liga 1 punya multiplier effect yang luas, termasuk para UMKM yang kini sudah banyak yang go digital,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM, Ni Nyoman Indrawati mengaku bersyukur menerima penguatan modal dari BRI.

Atas bantuan modal melalui KUR, pengusaha yang bergerak di bidang kerajinan tangan berbahan dasar kayu itu kini bisa mengembangkan usahanya.

Ni Nyoman Indrawati, pemilik usaha kerajinan patung dan cenderamata kayu di daerah Kuta, Bali itu menerima modal usaha dari BRI sebesar Rp100 juta.

Bisnisnya terus berkembang, hak itu membuat Nyoman kembali mengajukan modal. Sesuai harapan,  ia kembali mendapatkan dana KUR sebesar Rp400 juta dari BRI.

Modal usaha yang diterima itu digunakan Nyoman untuk mengembangkan penjualan secara daring melalui marketplace khusus kerajinan bernama Novica.com.

Berkat kegigihannya dalam upaya go digital, kerajinan yang ditawarkan Nyoman sudah menjangkau pasar internasional, salah satunya Malaysia.

“Modal usaha yang kami terima ini sangat bermanfaat dan tentu mendorong kami untuk bisa tetap bertahan serta mengembangkan usaha kerajinan khas Bali hingga ke level internasional,” kata Nyoman. ***

Editor: Imam Rosidin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler