Pengamat Tuding Kasus Marko Simic vs Persija Terjadi atas Campur Tangan PSSI, Seperti Penyelesaiannya?

5 Mei 2022, 15:56 WIB
Eks striker Persija Jakarta, Marko Simic membagikan kabar terbaru setelah bikin heboh beberapa waktu lalu. /PotensiBadung.com/Instagram/

PotensiBadung.com- Pengamat Sepak Bola, Akmal Marhali menyebut kasus Pesepakbola Marko Simic vs Persija Jakarta akibat regulasi PSSI.

Menurut Akmal Marhali, federasi sepakbola Indonesia tak selayaknya mencampuri urusan klub dan pemainnya.

Sebab kemampuan membayar pemain menjadi urusan manajemen klub masing-masing.

Itulah yang terjadi kepada Marko Simic, hingga mengaku jika gajinya tidak dibayarkan Persija Jakarta selama setahun.

Baca Juga: Miris! Kandang Wakil AFC Belum Jelas, Stadion BJ Habibie Alternatif PSM Makassar, Persija Bisa Jadi Termewah

Karena tidak ada titik temu antara keduanya, striker 4,5 tahun bersama Macan Kemayoran itu hendak melaporkan mantan klubnya ke FIFA.

Bahkan bila itu terjadi, bukan tidak mungkin Persija kalah melawan mantan pemainnya di meja FIFA.

"Satu poin yang menjadi penyebab kelalaian manajemen dalam membayarkan gaji adalah kasus Covid-19," kata Akmal dilansir dari YouTube Cocomeo.

Dari kasus Covid-19 tersebut, kompetisi Liga 1 dan liga 2 sudah berjalan namun harus dihentikan.

Baca Juga: Patahkan Rumor Selingkuh! Sosok Ini Buktikan Arya Saloka dan Putri Anne Baik-Baik Saja, Ini Fotonya

"Lalu muncul surat dari Ketua Umum PSSI nomor SKEP/69/XI/2020 tentang penundaan kompetisi," katanya.

Dalam surat  tersebut, kata Akmal memuat beberapa poin. Salah satunya tentang kebijakan membayarkan gaji pemain.

Disebutkan mulai Oktober hingga Desember 2020, klub wajib membayarkan maksimal 25 persen dari nilai perjanjian kerja.

Surat atau SK yang ditandatangani Ketum PSSI Mohammad Iriawan, sebut Akmal menjadi problem khususnya di era Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jawaban Resmi Persija Jakarta Atas Tuduhan Marko Simic, Prapanca : Itu Tidak Benar!

"Kenapa ini terjadi, karena surat ini diputuskan secara sepihak (PSSI)," katanya.

Harusnya lanjut dia, sebelum hal itu diputuskan pihak PSSI melakukan komunikasi dengan asosiasi.

Mulai dari asosiasi pelatih sepak bola Indonesia hingga asosiasi pemain sepak bola Indonesia.

Sejatinya kata Akmal, soal kontrak menjadi hak dan tanggung jawab klub sebagai entity commercial dan pemain sebagai pekerja profesional untuk dirasionalisasi sesuai kesepakatan bersama.

Baca Juga: Bikin Bangga, Pratama Arhan Satukan Suporter Liga 1 Indonesia, Ini Alasan Eks PSIS Gagal Debut

Bila kasus ini dibawa ke FIFA, Marko Simic yang bermain di Liga 1 sebanyak 91 kali dan mencetak 61 gol buat Persija bisa memenangkannya

"Karena itu, musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan kasus ini lebih baik dilakukan," ucapnya. 

Faktanya, bila urusan gaji lanjut dia, FIFA selalu memenangkan pemain. 

Contoh, PSMS pada 2018 wajib membayar gaji Rolon Dacak Edgar. ***

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: You Tube

Tags

Terkini

Terpopuler