PotensiBadung.com – Bukan hanya Indonesia, warganet Brazil turut kesal pemainnya tak kunjung Muncul di lapangan Tokyo Verdy.
Hari ini, Sabtu 21 Mei 2022, Tokyo Verdy menjalani pertandingannya kontra Blaublitz Akita.
Pertandingan tandang yang dilakukan Tokyo Verdy itu, lagi-lagi tanpa nama pesepakbola asal Indonesia Pratama Arhan.
Hal ini membuat warganet Indonesia mengamuk, hingga meminta Tokyo Verdy memulangkan pemain eks PSIS Semarang itu.
Ditilik dari kolom komentar Instagram @tokyo_verdy, ternyata tidak hanya warganet Indonesia yang geram kepada Tokyo Verdy.
Satu warganet Brazil ikut geram, karena pesepakbola yang telah direkrut Tokyo Verdy juga tak kunjung dimainkannya.
Bahkan banyak warganet mulai menyebut jika pemain asal Indonesia dan Brazil hanya dijadikan alat pansos atau marketing belaka.
Akun Instagram dengan nama @dibsaja menuliskan keluhannya pada kolom komentar Tokyo Verdy, dibalas warganet Indonesia.
“Play Matheus Vidotto, no Matheus Vidotto no party, don’t make him a club marketing tool to Brazil netizens,” tulis @dibsaja.
Diterjemahkan, mainkan Matheus Vidotto, tanpa Matheus Vidotto tak akan ada kemenangan, jangan membuat dia sebagai alat marketing klub bagi kami.
Hal ini dibalas warganet Indonesia dengan dukungan, katanya, ternyata tidak hanya warganet Indonesia yang menanti merekapun sama.
“Ternyata sama, ya, perasaan netizen Brazil. Nyari pemain dari Negara berflower hanya untuk meningkatkan engagement semata, poor Brazil, poor Indonesia,” tulis @aguswawa8.
Warganet lainnya menyebutkan bahwa kemungkinan Tokyo Verdy akan memainkan Arhan pada awal tahun depan.
Hal ini mengingat Arhan harus beradaptasi dengan Tokyo Verdy terlebih dahulu, sebelum diterjunkan ke lapangan.
Mengingat perbedaan budaya bermain, budaya sosial, makanan dan lain sebagainya, Arhan harus belajar lebih banyak dengan Tokyo Verdy.
Ibarat kursus, materi yang diberikan Tokyo Verdy harus diserap baik dulu oleh Arhan, sebelum diberikan tanggung jawab besar menerjang lawan.
Walaupun begitu, mereka mengatakan bahwa seandainya tidak dimainkanpun, setidaknya Arhan telah belajar selama ia berada di Tokyo Verdy.
Pengalaman itu akan dibawa ke Indonesia sebagai bekal masa depannya, juga bekal bagi budaya Liga 1 yang akan terus berkembang. ***