PotensiBadung.com- Menang jadi abu, kalah jadi arang.
Demikianlah penilaian suporter setia Timnas Indonesia menanggapi kiprah Vietnam dan Thailand yang diduga bermain mata menciptakan skor 1-1 agar Garuda Muda terdepak dari Fase Grup A AFF U-19 tahun 2022.
Meski Vietnam-Thailand yang kompak dalam turnamen ini dibantai lawannya masing-masing di partai semifinal, Rabu, 13 Juli 2022, kritik dari suporter Indonesia dan dunia tak lantas reda.
Baca Juga: Disahkan Sebelum Liga 1 Bergulir? FIX Agen Taisei Marukawa Bocorkan Calon Kiper PSIS Semarang
Baca Juga: Digadang Jadi Pengganti Henhen Herdiana, Persib Bandung Dijadwalkan Kedatangan Fullback Kanan Baru
Vietnam-Thailand terus jadi pergunjingan.
Bahkan kekalahan keduanya, Vietnam 0-3 Malaysia dan Thailand 0-2 Laos disebut sebuah kesengajaan agar terlepas dari jerat hukuman akibat dugaan pengaturan skor alias mempraktikkan sepakbola gajah untuk menyingkirkan Timnas Indonesia U-19 memanfaatkan aturan head to head.
Kejanggalan tersebut diungkapkan salah satunya oleh akun facebook Herman DotKom.
Baca Juga: Bocoran Film Horor 'Losmen Melati, Sebuah Tempat Penuh Misteri di Perkebunan Peninggalan Belanda
“Piala AFF U-19 kali ini penuh drama dan sandiwara. Sekelas Laos aja mampu menang 2-0 atas Thailand. Vietnam kalah 3-0 dari Malaysia. Patut dicurigai sepertinya mereka bermain mata. Kemarin mereka sengaja bermain imbang dengan skor 1-1 supaya Indonesia gagal lolos fase grup."
"Hari ini sangat aneh secara kualitas mereka lebih unggul, tapi keduanya sama-sama kalah. Sepertinya mereka mengalah supaya tidak dilanjutkan investigasinya,” tulisnya di grup facebook Sepakbola Indonesia Fansbook merespons status admin berjudul #SIF I Hormat kepada keduanya (menampilkan bendera Thailanda dan Vietnam). Teman terbaik selamanya sejati.
Status tersebut diserbu 4.079 respons, 642 komentar, dan dibagikan sebanyak 48 kali hingga Kamis, 14 Juli 2022 pukul 11.05 Wita.
Analisa yang senada dengan Herman DotKom ditulis suporter setia Timnas Indonesia bernama Langkan Maega.
“Mereka sengaja kalah biar PSSI gak mempermasalahkan laga viet vs thai kemaren.. karna kalo terbukti mereka bermain sepakbola gajah.. maka pemain mereka terancam dihukum larangan main seumur hidup.. yang artinya selesai sudah mereka karna pemain2 masa depan mereka gak bisa main lagi.. jadi tetap kawal jangan biarkan PSSI membatalkan laporannya.."
"kalo perlu desak PSSI melapor ke FIFA.. ini bukan soal timnas kita gak lolos tpi ini tentang fair play.. kalo dibiarkan terus bakalan terulang lagi.. dan tetap desak PSSI keluar dari AFF.. ayo buat petisi dan jadikan tranding topik #PSSIoutAFF,” tulisnya.
Baca Juga: PSSI Unggah Foto Shin Tae Yong Ini, Warganet: Kode ke Nguyen dan Thailand
Diberitakan sebelumnya, sia-sia anak asuh Shin Tae Yong membukukan catatan fantastis di babak penyisihan Grup A Piala AFF U-19 tahun 2022.
Endingnya pil pahit yang harus ditelan.
Dengan selisih gol paling mentereng, yakni 17:2, dibandingkan Vietnam (12:3), Thailand (7:1), Myanmar (12:12), Filipina (8:13), dan Brunei Darussalam (0:25), ternyata Timnas Indonesia U-19 harus tersingkir dalam posisi sama-sama mengantongi poin 11 dengan Vietnam dan Thailand.
Konyolnya, di laga terakhir, Minggu, 10 Juli 2022, baik Vietnam maupun Thailand sadar betul bahwa skor imbang 1-1 akan meloloskan kedua tim ke Semifinal AFF U-19 Tahun 2022.
Baca Juga: Pemkab Jembrana Siapkan Rp 11 Miliar untuk Bangun Pusat Oleh-oleh dan Kerajinan Tenun
Kongkalikong, akal sehat publik sepakbola dunia, khususnya Indonesia diduga dipermainkan oleh regulasi AFF U-19 yang dinilai sangat memungkinkan Vietnam vs Thailand memainkan sepakbola gajah agar keduanya lolos.
Daripada memilih skor berakhir 0-0 yang berarti salah satu tim itu akan tersingkir karena di babak pertama Indonesia vs Myanmar terpampang skor 4-1, Vietnam dan Thailand diduga bersekongkol menciptakan skor 1-1 agar keduanya lolos.
Kondisi ini pun membuat suporter Timnas Indonesia menilai telah terjadi kongkalikong dan gelaran AFF U-19 Tahun 2022 terang benderang mencederai sportivitas dalam sepakbola. ***