PotensiBadung.com- Drama, itulah laga yang tersaji antara Persib Bandung vs PSIS Semarang dalam lanjutan pekan ke empat BRI Liga 1.
Dalam laga ini setidaknya ada tiga kontroversi yang membuat wasit cukup kesulitan untuk memutuskannya.
Keputusan wasit itupun membuat pro dan kontra para pemain, termasuk jadi perbincangan hangat di media sosial hingga hari ini.
Baca Juga: Javier Roca Susul Robert Alberts Nganggur, Persib Bandung dan Persik Kediri Beda Nasib
Namun keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat, peluit sudah ditiup dan hasilnya adalah Persib Bandung keluar sebagai pemenang atas PSIS Semarang dengan skor 2-1.
Gol kemenangan Persib Bandung semua dicetak oleh David da Sila melalui 1 titik putih dan 1 gol lagi lewat akselerasinya mengelabuhi kiper PSIS.
Sedangkan gol balasan dari PSIS Semarang datang dari pemain Jepang Taisei Marukawa yang baru musim ini didatangkan dari Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Update: Bali United Terlempar, Persib Bandung Aman, Madura United Masih Sempurna
Posisi Jonathan Cantillana
Dalam laga ini setidaknya ada tiga kontroversi yang berlangsung selama 90 menit waktu normal dijalankan.
Kontrorsi pertama adalah soal posisi tangan pemain PSIS Semarang Jonathan Cantillana yang disebut hands Ball.
Dalam berbagai tayangan di berbagai media sosial terlihat tangan Jonathan tidak menyentuh bola.
Hal ini pula seperti yang diulas di akun instagram @pengamatsepakbola.
Bola lebih mengena bagian dada kiri Jonathan di dalam kotak penalti.
Penalti 2 Kali
Saat eksekusi dilakukan David da Silva harus diulang karena kiper melakukan pelanggaran (tidak menginjak garis) dan bola tidak masuk (saved).
Penalti kedua terdapat dua pelanggaran yang dilakukan masing-masing tim, Kiper Wahyu Tri kembali tidak menginjak garis serta Marc Klok masuk kotak penalti sebelum David da Silva menendang bola ke arah gawang PSIS Semarang.
Baca Juga: Kondisi Berbeda Dialami PSIS Semarang saat Ditekuk Persib Bandung, Singgung Kondisi Pekan Lalu
Lemparan kedalam Dewangga:
Alfeandra Dewangga sangat kencang melemparkan bola ke arah penjaga gawang Made Wirawan.
Bola mengalir begitu deras. Dalam tayangan ulang, bola tidak mengenai pemain Persib Bandung maupun PSIS Semarang.
Karena tidak mengenai maka dinyatakan bola tidak masuk.
Keputusan ini awalnya menimbulkan kontroversi di lapangan, wasit tidak langsung memutuskan apakah masuk atau tidak.
Bahkan pemain PSIS Semarang sebagian sudah ada yang berselebrasi dan menganggap sah.
Baca Juga: Persib Bandung Menang 2 - 1, PSIS Semarang Meradang, Warganet: Pak Laporkan Wasit Ini
Sebaliknya, pemain Persib Bandung memprotes keras hal tersebut.
Wasit sempat berdiskusi dengan asisten dan memutuskan tidak gol.
Lalu bagaimana regulasi sesungguhnya aturan lemparan ke dalam?
Baca Juga: Gol Dewangga Dianulir, Kenapa PSIS Protes? Begini Aturan FIFA Untungkan Persib Bandung
Baca Juga: Posisi Persib Bandung di Klasemen Sementara Liga 1 Usai Menang 2 - 1 atas PSIS Semarang
Berikut ini aturan resminya dari federasi sepakbola tertinggi yakni FIFA.
Dalam Law of the Game terdapat pasal yang menjelaskan bahwa pemain tidak boleh mencetak gol langsung dari throw-in.
Hal ini tertera dalam Law 15 Law of The Game FIFA yang mana menyebutkan.
“A goal cannot be scored directly from throw-in”, yang berarti sebuah gol tidak bisa dicetak langsung dari lemparan.
Pasal ini berarti jika ada gol langsung dari throw-in maka gol tersebut tidak akan terhitung sebagai sebuah gol.
Lalu bagaimana jika bola benar-benar masuk ke dalam gawang?
Di Law 15 tersebut juga dijelaskan jika lemparan ke dalam langsung masuk ke gawang, hasilnya tendangan gawang (goal kick) untuk lawan.
Jika bola lemparan ke dalam langsung masuk ke gawang sendiri, hasilnya tendangan sudut (corner kick) untuk lawan.
Jika dikaitkan dengan lemparan ke dalam yang dilakukan Dewangga tidak dianggap gol oleh wasit karena wasit menilai bola tidak mengenai pemain siapapun. ***