PotensiBadung.com – Terbongkar, ternyata ini alasan Persija Jakarta tak kunjung main di Jakarta International Stadium (JIS).
Persija Jakarta yang menjadi klub sepak bola kesayangan warga Jakarta tercatat belum pernah bertanding di JIS.
Padahal JIS merupakan stadion baru yang menjadi icon baru bagi Jakarta.
Jakarta International Stadium (JIS) digadang-gadang menjadi stadion termegah di Indonesia, nyatanya infratruktur JIS belum layak.
Meskipun bisa menampung kurang lebih 82.000 penonton dan memiliki 3 tingkatan tribun, JIS masih kurang menurut standar FIFA.
Kurang layaknya Jakarta International Stadium dibongkar langsung oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Baca Juga: Head to Head Arema FC vs Persib Bandung, Statistik Pangeran Biru Unggul? 2 Bek Kompak Siapkan Mental
Menjadi stadion yang baru diresmikan, tentu saja Jakarta International Stadium (JIS) menarik untuk dijadikan venue pertandingan internasional.
Awalnya PSSI ingin menggunakan JIS sebagai venue FIFA matchday antara Indonesia dan Curacoa.
Namun, keinginan tersebut diurungkan setelah melakukan uji kelayakan karena JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday.
Baca Juga: WADUH! Luis Milla Harap-harap Cemas Jelang Persib Bandung vs Arema FC, 3 Pemain Berpotensi Dicoret?
Berikut alasan kenapa Jakarta International Stadium dianggap masih belum layak menurut standar FIFA.
- Belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur
Dikutip dari laman resmi pssi.org, area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.
Hal ini tentunya akan membuat situasi di lapangan menjadi sesak dan sulit akses bagi tim yang akan bertanding.
Baca Juga: Step by Step, 2 Pekan di Persib Bandung, Luis Milla Beberkan Progres Pangeran Biru
Mungkin karena pembangungan baru selesai, concourse timur belum dapat digunakan.
Selain itu, perimeter tribune perlu pengkajian ulang karena pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh.
Bukan hanya area dalam lapangan, sarana prasarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
Baca Juga: Tanpa GELANDANG LOKAL Jadi Kekalahan Pertama PSIS di Jatidiri? Resal Akui Persikabo On Fire
- Parkir kendaraan kurang memadai
Jakarta International Stadium (JIS) dinobatkan sebagai salah satu stadion termegah di Indonesia dengan daya tamping 80.000 penonton.
Namun, jumlah kapasistas penonton dengan jumlah lahan parkir sangat tidak seimbang.
Jakarta International Stadium (JIS) hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat itu sangat riskan.
Jika pertandingan sekelas Timnas maupun Persija Jakarta dilakukan di JIS, sudah pasti akan kekurangan lahan parkir karena animo penonton yang luar biasa.
- Akses menuju stadion mengkhawatirkan
Jakarta International Stadium (JIS) hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.
Menurut keterangan dari Yunus Nusi, plafon JIS terbilang cukup rendah menyulitkan bus tim untuk bisa masuk.
Tim tamu dan tim tuan rumah terpaksa harus berhenti di area umum.
''Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur . Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catalan FIFA,’’ tungkas Yunus.
- Harga sewa terlalu mahal
Dengan infrastruktur yang sedemikian rupa, nyatanya Jakarta International Stadium (JIS) memiliki harga sewa yang cukup tinggi.
Ini menjadi pertimbangan manajemen untuk tidak menggunakan JIS dalam waktu dekat.***