PotensiBadung.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang pada Sabtu 1 Oktober 2022, imbas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya membuat hampir seluruh lapisan masyarakat berbela sungkawa dan menyoroti aksi tersebut.
Laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 tersebut menjadi tragedi paling memilukan di sejarah sepak bola Indonesia, bahkan menjadi tragedi dengan jumlah korban meninggal terbanyak kedua di dunia.
Buntut dari perstiwa tersebut, pembawa acara atau host sekaligus komentator sepak bola Radot Valentino Jebret Simanjutak pun menyatakan dirinya mundur sebagai komentator ajang sepak bola tersebut, pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Baca Juga: Supporter PSIS Semarang PATAH HATI, Pelatih Persib Bandung Ungkap Kesedihan Pasca Tragedi Kanjuruhan
Melalui akun Instagramnya @radotvalent, ia menyampaikan terkait mundurnya dirinya dari Liga 1.
Apa alasan yang sebenarnya?
Valentino Jebret mengaku sedih atas peristiwa yang telah memakan ratusan korban jiwa tersebut, yang membuat dia kehilangan hasrat untuk tetap berpartisipasi dalam Liga 1 2022/2023.
"Saya sebagai bagian insan sepak bola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karier saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional," tulis Valentino dalam pernyataan tersebut.
"Hilangnya semangat tersebut akan berdampak pada kontribusi saya yang tidak akan lagi memberikan hal yang maksimal seperti yang telah saya berikan sebelumnya," kata dia melanjutkan.
Baca Juga: PSIS Semarang vs Bhayangkara FC DITUNDA, Carlos Fortes Berduka Batal Debut Usai Cedera
"Saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022."
Sebagaimana diketahui, kericuhan di Stadion Kanjuruhan bermula saat sejumlah suporter tuan rumah merangsek masuk ke lapangan setelah tim kesayangannya, Arema FC, kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022/2023, Sabtu (1/10) malam.
Baca Juga: ANGKAT KOPER! Dokter PSIS Semarang Tulis Pesan Terakhir untuk Supporter: Mohon Maaf
Aparat kepolisian pun melakukan pencegahan dengan melakukan pengalihan hingga pada akhirnya meluncurkan tembakan gas air mata.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 125 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.***