PSSI Percepat KLB, Apakah Akan Bawa Perubahan? Begini Kata Pengamat Sepak Bola Indonesia

3 November 2022, 11:00 WIB
PSSI Percepat KLB/pssi.org /

 

PotensiBadung.com- PSSI Percepat KLB, Apakah Akan Bawa Perubahan? Begini Kata Pengamat Sepak Bola Indonesia.

PSSI telah secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya saat ini tengah mempercepat proses Kongres Luar Biasa (KLB).

Melalui surat yang dikirim ke FIFA, PSSI dijadwalkan akan memulai rangkaian proses KLB mulai dari Kongres Biasa yang dilaksanakan pada 7 Januari 2023, kemudian disusul KLB pada 18 Maret 2023.

Baca Juga: Persib Bandung BATAL Gelar Latihan, GARA-GARA Ketidakjelasan Kompetisi BRI Liga 1? Ini Penjelasan Yaya Sunarya

Baca Juga: Pemandangan Tak Biasa, 2 Anak Shin Tae-yong Ikut Berlatih dengan Timnas Indonesia U-20 di Turki

Agenda dari KLB itu sendiri tentunya adalah pemilihan Ketua Umum dan jajaran Exco PSSI yang baru.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait Tragedi Kanjuruhan.

Akan tetapi, apakah KLB yang sedang dipercepat PSSI ini akan membawa perubahan bagi sepak bola Indonesia ke depannya?

Baca Juga: DRAMA PSIS Semarang Datangkan Head Coach hingga Harus Kehilangan Rory Grand, Rombak Staf Pelatih Berlanjut?

Baca Juga: DRAMA PSIS Semarang Datangkan Head Coach hingga Harus Kehilangan Rory Grand, Rombak Staf Pelatih Berlanjut?

Menurut salah satu pengamat sepak bola Indonesia, Rais Adnan, untuk saat ini belum terlihat jelas sosok yang pas untuk menggantikan Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI.

Ia berlandaskan pada KLB yang pernah dilakukan PSSI sebelumnya.

Dalam acara DepDagri di Youtube Jebreeetmedia TV yang tayang pada 2 November 2022, Rais mengatakan bahwa hasil dari KLB yang dilakukan PSSI sebelumnya itu, tidak terlalu terlihat.

Bahkan menurutnya dalam beberapa tahun ke belakang ketika terjadi pergantian kepengurusan di dalam tubuh PSSI, justru tidak menghasilkan kemajuan, malah mengalami kemunduran.

Baca Juga: TEGAS! Persebaya dan Persis Kompak Minta PT LIB Tetap Lanjutkan Format Home-Away, Jadwal Liga 1 Sudah Siap?

Baca Juga: RESMI Alie Sesay Diusir Yoyok Sukawi? Eks Rekan Taisei Marukawa Cocok Gantikan di PSIS Semarang

Oleh karena itu, Rais mengaku dirinya belum yakin bahwa pelaksanaan KLB nanti dapat membawa perubahan besar bagi sepak bola Indonesia.

“KLB itu kan bukan harga mati untuk adanya sebuah perubahan yang memang total di dalam tubuh organisasi PSSI untuk perubahan pengurus. Kalau misalkan kita contoh era Nurdin Halid 2011, itukan dijatuhkan rezim dia,” ucap Rais Adnan

“Dari situ muncul orang-orang baru, toh malah flop maksudnya jauh dari harapan dan lebih ke mundur serta banyak dualism terjadi di situ, itu era Nurdin Halid yang diganti oleh Djohar Arifin,” lanjutnya.

Baca Juga: Daftar 8 Tim Liga Champions yang Turun Kasta ke Europa League, Termasuk Klub Raksasa Eropa

Baca Juga: Ternyata Hero Mage ini Bisa Jadi Jawaban Untuk Counter 'Combo Haram' Faramis Estes Menurut Ko Lius

Lebih lanjut lagi Rais menyampaikan bahwa dalam pelaksanaannya pasca KLB nanti, perubahan sepak bola Indonesia tidak hanya mencakup pergantian kepengurusan PSSI saja, namun juga dalam perubahan sistem kompetisi.

“Kemudian kompetisi di PSSI, sistemnya sudah sebetulnya harus dibenahi, entah lewat statua atau pun nantinya ada semacam aturan-aturan atau regulasi apapun itu yang harus dibenahi untuk perbaikan sepak bola kita,” tuturnya.

Perlu diketahui, PSSI pernah melakukan KLB pada tahun 2011, ketika era kepemimpinan Ketua Umum Nurdin Halid.

Baca Juga: FIFA Minta BRI Liga 1 Kembali Bergulir, Menpora Zainudin Amali Sebut Tergantung Polri

Baca Juga: Alasan GBK Tidak Boleh untuk Piala AFF 2022, Menpora Zainudin Amali Sebut Ada Kesepakatan

Stagnasi prestasi sepak bola Indonesia, kacaunya sistem kompetisi, dan bobroknya manajemen ticketing ketika laga final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, menjadi alasan publik mendesak diadakannya KLB ketika itu.

Namun setelah KLB selesai dan mendapatkan pemimpin baru, yaitu Djohar Arifin Hussein, sepak bola Indonesia justru semakin carut-marut.

Dualisme kompetisi dan dualisme PSSI yang terjadi, membuat pemerintah memutuskan untuk membekukan federasi.

Lalu kemudian lahir lah sanksi FIFA yang membuat timnas Indonesia sempat vakum dari kancah sepak bola internasional selama kurang lebih 2 tahun.***

 

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: Youtube JEBREEETmedia TV

Tags

Terkini

Terpopuler