PotensiBadung.com- BRI Liga 1 Mainkan 6 Pertandingan dalam Sebulan? Pelatih Bali United: Itu Tidak Ideal untuk Fisik Pemain.
Sebulan sudah BRI Liga 1 diliburkan menyusul tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan pada awal Oktober lalu.
Sebulan sudah juga belum ada kabar terbaru mengenai kelanjutan kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia tersebut.
Baru-baru ini dikabarkan bahwa BRI Liga 1 akan kembali bergulir di antara tanggal 18, 25 November dan 2 Desember 2022.
Jika benar kompetisi BRI Liga 1 akan kembali digulirkan di antara tanggal-tanggal tersebut, maka dapat dipastikan sisa kompetisi paruh pertama akan berlangsung sangat padat sampai penghujung tahun 2022.
Baca Juga: BRI Liga 1 2022/2023 Dikabarkan Kembali Bergulir, Bali United Memilih untuk Libur Sejenak
Artinya, setiap klub akan menjalani 5-6 pertandingan dalam satu bulan yang tentunya akan sangat menguras fisik para pemain.
Menyikapi hal tersebut, pelatih Bali United Stefano Cugurra memberikan respon dengan mengatakan bahwa meski sangat menguras fisik para pemain, namun keberlanjutan kompetisi lebih penting daripada tidak sama sekali.
“Yang pasti tim bertanding 6 kali dalam satu bulan tidak ideal bagi kondisi pemain. Tapi menurut saya, lebih bagus ada 6 pertandingan yang dilakukan dalam satu bulan daripada tidak sebanding sama sekali perihal kompetisi ini,” ujar pelatih yang hangat disapa Teco tersebut.
Bali United sendiri saat ini terus melakukan program latihan fisik, teknik, dan taktik sembari menunggu kepastian keberlanjutan kompetisi dari PSSI.
Baca Juga: Hadapi Jadwal BIG MATCH Persib Bandung vs Persija Jakarta, Ciro Alves dan Ricky Kambuaya Kembali
Menurut mereka, satu bulan lebih tanpa kompetisi tentu sangat mengganggu kondisi fisik dan teknik para pemain di lapangan.
“Tim sampai hari ini hanya menunggu surat resmi dari PSSI. Pastinya kami ingin segera kompetisi dilaksanakan kembali. Pelatih, pemain, dan official Bali United berharap kompetisi segera terlaksana,” ucap Teco.
Kompetisi BRI Liga 1 dikabarkan akan menerapkan sistem bubble dan tanpa penonton ketika nantinya sudah kembali bergulir.
Akan tetapi belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak federasi maupun operator liga mengenai hal ini.
Namun apabila kembali kepada sistem bubble, keputusan tersebut dinilai kontroversi karena sistem tersebut tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Kemudian dilarangnya penonton hadir di tribun juga dinilai dapat merugikan tim secara finansial karena bagaimana pun, penjualan tiket pertandingan adalah sumber pemasukan utama sebuah klub.
Hal ini juga telah disampaikan oleh Coach Teco beberapa waktu lalu melalui situs resmi klub Bali United.
Menarik untuk dinanti keberlanjutan kompetisi BRI Liga 1 dan format kompetisi seperti apa yang akan diterapkan.***