DISANJUNG, Eks Anggota Komite Etik FIFA Menilai Hasil Survei Indikator Tak Berpengaruh di Internal PSSI

15 November 2022, 12:45 WIB
Anggota Komite Etik FIFA periode 2007-2011 Gelora Surya Dharma Tahir menilai janggal surat dari FIFA /Dok PSSI/

PotensiBadung.com -DISANJUNG, Eks Anggota Komite Etik FIFA Menilai Hasil Survei Indikator Tak Berpengaruh di Internal PSSI.

Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka hingga belum menemukan titik terang.

Bahkan, kompetisi sepak bola profesional di bawah PSSI belum bisa dilanjutkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Baca Juga: BOBOTOH & Jakmania Harus Tahu! INI Rencana Pelatih Persib Bandung dan Persija yang Ingin Segera Terealisasi

Baca Juga: Eks Barcelona Luis Suarez Bakal ke Bali United Setelah Piala Dunia, Kemungkinannya Seberapa Besar?

Akibat tragedi Kanjuruhan tersebut, sejumlah pihak pun memojokkan PSSI dalam hal ini Ketua Umum (Ketum) Mochamad Iriwan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung jawaban moral.

Anggota Komite Etik FIFA periode 2007-2011 Gelora Surya Dharma Tahir dalam hal ini justru menyanjung PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan.

Menurutnya, Kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan, sudah menunjukkan prestasi yang bagus khususnya untuk tim nasional.

Baca Juga: 5 Pencetak Gol Terbanyak Liga Inggris Sepanjang Masa, Erling Haaland Berpotensi Susul Mereka

Baca Juga: Ini 6 Superhero Indonesia dari Film Jagat Bumi Langit yang Kamu WAJIB Tahu! Kedua Mirip Karakter Aquaman DC

Selama Iriawan memegang komando, timnas Indonesia, senior dan U-20, lolos ke Piala Asia 2023. Kemudian, timnas U-16 juara Piala AFF 2022 dan timnas futsal putra mencetak sejarah untuk pertama kalinya ke perempat final Piala Asia di Piala Asia 2022.

Oleh sebab itu, dirinya yakin, hasil survei Indikator tidak berpengaruh apapun di dalam internal PSSI termasuk di tingkat anggota sebagai pemegang suara (voter).

"Tidak ada pengaruhnya karena anggota PSSI itu anggota FIFA. Untuk pihak di luar PSSI, jadilah penonton yang baik, bukan ikut mengatur pertandingan," kata mantan Ketua Komite Luar Negeri PSSI tersebut dilansir melalui AntaraNews, Selasa 15 November 2022.

Baca Juga: Simak JAGOAN Penggawa Bali United di Piala Dunia 2022, Brasil Paling Banyak Dipilih

Baca Juga: Cerita Privat Mbarga Lepaskan 10 Sundulan On target, Bali United Klaim Jago Bola Udara

Menurutnya, hasil survei berjudul ‘Sikap Publik Terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI’ dari lembaga Indikator dinilai telah memojokkan PSSI. Sehingga hal tersebut dapat memicu itra buruk terhadap bangsa dan negara.

"Itu juga bisa menimbulkan citra buruk terhadap bangsa dan negara," ujar Gelora.

Untuk diketahui, salah satu hasil dalam surveinya, di mana 1.220 orang menjadi sampel secara acak, Indikator menyatakan bahwa ada 54,6 persen responden yang ingin Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beserta seluruh jajarannya mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban moral.

Baca Juga: Daftar 26 Pemain Timnas Senegal Untuk Piala Dunia 2022, Meski Cedera Sadio Mane Tetap Dibawa

Baca Juga: Thomas Doll dan Luis Milla Miliki Harapan Sama, Persib vs Persija Tanding Uji Coba?

Kemudian, Indikator juga menyatakan bahwa 28,6 responden ingin pemerintah menekan Ketua Umum PSSI dan jajarannya tersebut jika tak bersedia mundur.

Menurut Gelora, hasil-hasil itu dapat membentuk persepsi masyarakat bahwa pemerintah dapat menekan PSSI. Padahal, hal tersebut sangat dilarang oleh FIFA. Jika dilakukan PSSI akan kembali disanksi pembekuan oleh FIFA seperti pada tahun 2015-2016.

"Jangan sampai dua kali kita kena sanksi FIFA selama pemerintahan Presiden Joko Widodo," kata Gelora yang juga selaku anggota Komite Eksekutif (Exco) AFC periode 2003-2007 dan 2007-2011 tersebut. ***

 

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler