PotensiBadung.com – Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, mungkin pepatah ini sangat cocok untuk disematkan kepada pemain Ansan Greeners, Asnawi Mangkualam.
Menjadi anak dari seorang legenda sepak bola dari pulau Makasar, Asnawi yang dari kecil telah mencintai bola, mengikuti jejak sang ayah, Bahar Muharram.
Jika Bahar Muharram cukup dengan bermain ditingkat nasional, seiring berjalannya waktu, sepak bola Indonesia mengalami perkembangan.
Sehingga dapat mengirimkan pemain-pemainnya ke luar negeri, dimana salah satunya adalah anak dari Bahar Muharram, Asnawi Mangkualam.
Asnawi menjadi salah satu dari banyak duta yang dikirimkan Indonesia untuk menimba pengalaman ke luar negeri, dengan menjadi pendobrak di K League.
Tapi dibalik kesuksesannya, ada pengalaman yang sangat pahit sebagai pemain sepak bola, yang harus dialami Asnawi ketika remaja.
Hal ini diungkapkan sang ayah, Bahar Muharram, pada salah satu kanal You Tube amatir, dengan nama akun Fung Ukka.
Video diunggah dengan durasi kurang lebih 7 menit, berisi wawancara langsung sang pemilik kanal, dengan Bahar Muharram.
“Asnawi pernah mengalami pengalaman yang pahit untuk dia mungkin,” katanya membuka obrolan tentang pengalaman pahit yang dialami antara Asnawi dengan dirinya.
Katanya, saat remaja, Asnawi pernah diikutkan salah satu seleksi timnas U-15, karena Bahar menjadi salah satu penyeleksi, maka ia memiliki strategi lain.
“Pernah saya ikutkan seleksi dia ikut seleksi U-15 timnas, pada waktu itu saya yang jadi asisten di dalam untuk menyeleksi dia, saya, Yuslipar, Listiadi,” kata Bahar.
“Pada saat itu dia tidak lolos timnas, ada lima orang yang lolos termasuk Nurhidayat, itu lolos seleksi timnas, Asnawi tidak,” katanya lagi.
Ketidaklolosan Asnawi tentu menuai tanya dari sang anak yang saat itu masih remaja, “Kenapa saya tidak bisa lolos?” tanya Asnawi saat itu.
“Saya bilang, saya saja bapakmu tidak suka kau punya permainan, apalagi orang lain,” kata Bahar kepada Asnawi dengan tegas.
Sebagai seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya, ia tentu tidak melepaskan anaknya dalam kegalauan begitu saja.
Ia lalu memberikan motivasi terbaiknya, agar sang anak dapat berkembang lebih cepat di masa yang akan datang.
Hal ini tidak hanya sebuah motovasi belaka, tapi ia juga menyiapkan segala sesuatunya dengan memberikannya nutrisi yang cukup.
Bahar rutin memberikan Asnawi susu, agar pertumbuhan fisik Asnawi dapat berkembang dengan maksimal.
“Tapi saya kasih motivasi dia untuk bagaimana dia bisa jauh lebih bagus main bolanya,” kata Bahar menjelaskan.
“Saya memberikan motivasi untuk bagaimana dia bisa lebih cepat berkembang dari pada teman-temannya yang sudah lolos,” tambahnya.
Baca Juga: Setia pada Pacar, Bek PSIS Semarang Pratama Arhan Tenar Karena Dukungan dan Doa Kedua Orang Tuanya
Awal 2021 lalu, Asnawi berhasil menandatangani kontrak perdananya di luar negeri, Negara yang menjadi bidikannya adalah Korea Selatan.
Salah satu klub yang menerima Asnawi di Korea Selatan bernama Ansan Greeners, yang tergabung dengan kasta kedua Liga Korea.
Walaupun Asnawi harus turun kasta dari pemain Liga 1 Indonesia menjadi pemain Liga 2 Korea, atau K League, Asnawi legowo.
Dengan tujuan, ia dapat belajar lebih banyak dari klub yang dibelanya, untuk bekal dan diaplikasikan di dalam negeri nantinya.