Network
PotensiBadung.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akhirnya buka suara mengenai penangkapan warga Wadas.
Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah didatangi aparat gabungan Polri pada 8 Februari 2022 kemarin.
Dalam proses itu setidaknya sebanyak 64 warga Wadas diamankan.
Baca Juga: 3 Mesin Gol Siap Menggila di Piala AFF U-23, No 1 Keturunan Afrika, Shin Tae Yong Siap Tempur
Sejak tahun 2013 lalu, Warga Wadas memang menolak keras pembangunan Bendungan Bener yang diduga akan mengeksploitasi alam.
Menanggapi kisruh pengepungan dan penangkapan warga Wadas ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya buka seuara.
Ganjar memberikan pernyataan lengkap dalam sebuah Konferensi Pers yang dilakukan di Mapolres Purworejo pada Rabu 9 Februari 2022.
Dikutip tim PotensiBadung.com dari DeskJabar.com, Ganjar meminta maaf mengenai kerusuhan yang terjadi di Desa Wadas.
Baca Juga: Macan Kemayoran Pincang, tapi Tetap Bertekad Tekuk Madura United
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Fakta Menarik Piala AFF U-23, Shin Tae Yong Ternyata Ingin Dapatkan Ini
"Yang pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan masyarakat Wadas karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman,” ucap Ganjar.
Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas.
Termasuk dengan 64 warga yang telah diamankan oleh pihak kepolisian, bahkan meminta pihak kepolisian agar membebaskanya.
"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucap Ganjar Pranowo.
Tidak hanya itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga menegaskan sudah menempuh proses panjang terkait pembangunan Bendungan Bener ini.
Selama proses itu, Ganjar Pranowo membuka lebar ruang dialog kepada warga, khususnya warga yang masih menolaknya.
Sebenarnya, Ganjar Pranowo juga sangat menunggu-nunggu adanya dialog antar pihak sehingga, ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar kepada semua pihak.
"Kami sangat menunggu-nunggu, sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," ujar Ganjar Pranowo.***
