PotensiBadung.com - Absenya bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan di SEA Game 2021 masih menjadi sorotan.
Mantan klubnya, PSIS Semarang serta Federasi sepakbola Indonesia - PSSI menjadi dua organisasi yang disalahkan.
Sebab PSIS Semarang adalah klub asal yang mengizinkan Pratama Arhan angkat kaki menuju klub barunya Tokyo Verdy.
PSSI yang dikomandani Mochamad Iriawan selali Ketua Umum sangat mendukung putra bangsa berkarir diluar negeri.
Baca Juga: Lagi, Pratama Arhan Dipuji Direktur Tokyo Verdy, Posisi Baru untuk Eks PSIS Jadi Alasan Tak Debut?
Menurut pengamat sepakbola, Tommy Welly alias Bung Towel, sikap tersebut tidaklah salah.
Memberikan restu kepada pemain muda berbakat untuk melanjutkan karir di luar negeri sangat baik.
Menurutnya pemain bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya bersama klub luar negeri.
Pada akhirnya sang pemain diharapkan kembali dan mengharumkan nama bangsa.
Baca Juga: Bikin Bangga, Pratama Arhan Satukan Suporter Liga 1 Indonesia, Ini Alasan Eks PSIS Gagal Debut
Namun sayang, Pratama Arhan saat di dibutuhkan timnas Indonesia di SEA Games 2021 yang bersangkutan tak direstui klubnya.
Alhasil, benteng pertahanan Indonesia di bobol 3 gol oleh Timnas Vietnam di laga perdana SEA Games.
Selain Pratama Arhan sebagai bek kiri, bek kanan yang diisi oleh Asnawi Mangkualam juga absen.
Kedua posisi itu digantikan oleh Rio Fahmi dan Firsa Andika. Hanya saja penampilannya dinilai tak memuaskan.
Baca Juga: Alami Kekalahan, Warganet Sayangkan Ketidakhadiran Asnawi Mangkualam di Sea Games 2021
"Kita sepakat mendukung para pemain yang berkarir di luar negeri," kata Bung Towel dilansir dari channel YouTube miliknya, Selasa 10 Mei 2022.
Logikanya sederhana, kata Bung Towel, mereka yang berkarir diluar negeri dapat mengembangkan kemampuan dan berkontribusi untuk Timnas.
"Itu prinsip dasar dan logikanya," kata Bung Towel.
Diera Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI, kata Bung Towel, pesepakbola Indonesia sempat dilarang berkarir di luar negeri.
Baca Juga: ‘Gratis Ongkir’ CEO PSIS Semarang Akui Lepas Pratama Arhan ke Tokyo Verdy tanpa Biaya Transfer
Kondisi itu berbeda ketika PSSI dinakhodai Mochamad Iriawan.
Ketua yang akrab disapa Iwan Bule itu, kata Bung Towel, turut memberikan apresiasi terhadap Pratama Arhan sebelum ke Tokyo Verdy
Simpan mendukung pemain yang berkarir di luar negeri sangat bagus.
"Bahkan sangat antusias dan ingin melepas kepergiannya," kata Bung Towel.
Harusnya, ucap dia, PSSI maupun PSIS memikirkan langkah antisipasi sebelum melepas pemain ke luar negeri.
"Kadang ada hambatan, AFF dan SEA Games bukan agenda FIFA," ujarnya.
Karena itu, klub merasa tidak punya kewajiban melepas pemain untuk memperkuat Timnas.
Itu pula yang terjadi pada Pratama Arhan yang tidak diizinkan gabung Timnas karena SEA Games tidak termasuk agenda FIFA.
Baca Juga: Jadwal Futsal Sea Games 2022, Timnas Indonesia vs Vietnam, Muhammad Albagir Siap Sihir Tuan Rumah
"Nah karena kita sudah paham problema itu, maka harusnya didorong proteksi berupa klausul."
"Jika Timnas Indonesia membutuhkan untuk SEA Games dll minta diizinkan bergabung. Ini kan tidak," tegas Bung Towel.
Apalagi untuk Pratama Arhan yang disebutkan bebas Transfer tanpa sepeserpun.
Ia sendiri tidak percaya dengan pernyataan demikian.
"Pemain sekelas Pratama Arhan tidak punya nilai sedikit pun. Harusnya seberapa pun harus ada nilai transfer pemain dari satu negara ke negara lain," ucapnya.
Dengan demikian dalam klausul harusnya dipertahankan, jika Pratama Arhan dibutuhkan oleh Timnas.
"Masak sudah gratis (transfer) tidak bisa dipakai lagi (di Timnas)," ucapnya menyayangkan. ***