Hal ini mengingat Arhan harus beradaptasi dengan Tokyo Verdy terlebih dahulu, sebelum diterjunkan ke lapangan.
Mengingat perbedaan budaya bermain, budaya sosial, makanan dan lain sebagainya, Arhan harus belajar lebih banyak dengan Tokyo Verdy.
Ibarat kursus, materi yang diberikan Tokyo Verdy harus diserap baik dulu oleh Arhan, sebelum diberikan tanggung jawab besar menerjang lawan.
Walaupun begitu, mereka mengatakan bahwa seandainya tidak dimainkanpun, setidaknya Arhan telah belajar selama ia berada di Tokyo Verdy.
Pengalaman itu akan dibawa ke Indonesia sebagai bekal masa depannya, juga bekal bagi budaya Liga 1 yang akan terus berkembang. ***