"Lima tahun lamanya PSIS Semarang berjuang diluar kota, berusaha bertahan dari kerasnya liga 1.
Di tengah segala hambatan, tantangan, kesulitan finansial status sebagai tim promosi.
Serta melemahnya kemampuan finansial akibat anjloknya pendapatan tiket penonton.
melambungnya biaya operasional karena bermain diluar kota," kata Yoyok Sukawi.
Hebatnya PSIS Semarang, tambah Yoyok, tim mampu bertahan ditengah Segalanya keterbatasan yang dimiliki.
"Walaupun sering dihina sebagai tim miskin, tim gurem dan lain lain namun dengan gigihnya pengurus, bersatunya supporter,
Serta seluruh pecinta PSIS Semarang yang rela mengorbankan waktu, tenaga, harta benda