BELI KIPER MURAH, PSIS Semarang Disebut Panic Buying Tanpa Junianto, Yoyok Sukawi Sampaikan Kondisi Keuangan

- 17 Juli 2022, 06:38 WIB
Pemengang saham PSIS Semarang, Konisaris Junianto dan CEO Yoyok Sukawi
Pemengang saham PSIS Semarang, Konisaris Junianto dan CEO Yoyok Sukawi /tim Potensi Badung 04/Instagram Fardhan Nandana Ramadhan

PotensiBadung.com – PSIS Semarang telah memenuhi keinginan supporter dengan mendatangkan kiper baru, Wahyu Tri Nugroho.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengakui pembelian kiper baru itu untuk melengkapi sektor penjaga gawang. Wahyu Tri Nugroho dipilih karena pengalamannya.

Namun disisi fans klub PSIS Semarang, pembelian itu justru disebut sebagai panic buying jelang Liga 1 2022/2023 bergulir 23 juli 2022. Kenapa?

Para fans club, Panser Biru dan Snex sempat berekspektasi tinggi atas kode yang disampaikan Yoyok Sukawi yang beredar di media social.

Baca Juga: Kehadiran Kiper Baru PSIS Tak Membuat Semangat, Panser Biru Resmi Boikot Laga Ini, Imbas Gagalnya Ernando?

Baca Juga: Angka Stunting Nasional Capai 24 Persen, Komisi IX DPR RI dan Dinsos P3AKB Bondowoso Lakukan Ini

Kodenya adalah; Kiper Timnas, lokal, dan juga ganteng.

Sontak saja klu atau kode yang diberikan mengarah kepada sosok kiper muda Persebaya, Ernando Ari.

Seperti diketahui Ernando Ari merupakan kiper timnas berdarah Jawa Tengah, masih muda dan juga ganteng.

Klu yang disampaikan Yoyok Sukawi memang tak jauh melenceng.

Baca Juga: Persib Bandung Terus Asah Daya Gedor Tim, Pelapis David da Silva dan Ciro Alves Mulai Menjanjikan

Baca Juga: Junianto Gabung PSIS Semarang, Yoyok Sukawi Akui Keuangan Mahesa Jenar Stabil : Pemegang Saham Gila Bola

Wahyu Tri Nugroho adalah pemain timnas jauh sebelum era Shin Tae yong berdarah lokal dengan kelahiran Kota Solo - Jawa Tengah.

“Yo bener kiper timnas tapi wes taun wawu,’ kata netizen @ryantprks dilansir dari instagram PSIS Semarang.

"Panic buying," tulis @bagus***aldi.

komentar tersebut pun diamini oleh netizen lainnya.

@reza*** : @bagusrivaldi Setuju....PANIC BUYING lakone," katanya.

Netizen pun menyinggung pembelian pemain diera Junianto dan putranya Fardhan Nandana.

Baca Juga: BOS PSIS Semarang Junianto Berbagi Rezeki Lewat Cara Ini, Yoyok Sukawi Ungkap Hal Baru Menuju Liga 1 2022/2023

Baca Juga: Pemain Persebaya,Marcelino Ferdinand Ungkap Kehidupan Pribadi Jelang Liga 1, BONEK Sudah Tahu?

Berapa harga pasaran kiper PSIS Semarang Wahyu Tri Nugroho?

Dilansir dari situs transfermarkt, mantan kiper Bhayangkara Fc yang dipinjamkan ke Persis Solo itu berkisar di angka Rp869,09 juta.

Nilai tersebut berdasarkan update terakhir per 16 November 2021.

Nilai tersebut pun sama merata untuk harga tiga kiper yang telah dimiliki sebelumnya, yakni fajar Setya, Yofandani, dan Redondo.

Harga tersebut memang jauh lebih murah dari dua kiper Tangguh yang dilepas PSIS Semarang sebelumnya.

Baca Juga: Wahyu Tri Nugroho Kiper Baru PSIS Semarang Janjikan Hasil, Joko Ribowo Turut Berkomentar

Joko Ribowo memiliki harga pasaran Rp1,74 Miliar dan Jandia Eka Putra dengan nilai pasaran Rp2,17 Miliar per 14 Desember 2021.

Harga tersebut bahkan jauh lebih besar dari pembelian dua lini depan, Carlos Fortes dan Taisei marukawa.

Dua pemain yang didatangkan di zaman Komisaris PSIS Semarang, Junianto masih getol memperjuangkan Mahesa Jenar.

Keduanya pun memiliki nilai pasaran yang cukup tinggi Rp6,25 miliar dan Rp5,21 miliar.

Baca Juga: Junianto Gabung PSIS Semarang, Yoyok Sukawi Akui Keuangan Mahesa Jenar Stabil : Pemegang Saham Gila Bola

Bahkan rela membayar fee transfer untuk mendatangkan winger Wawan Febrianto dari Borneo FC karena masih terikat kontrak dengan.

Nilai pasaran Wawan febrianto pun cukup tinggi jika dibandingkan pemain lokal lainnya. Berkisar Rp3,48 miliar.

Yoyok Sukawi Akui Keuangan PSIS Semarang

Usai mengakhiri Kompetisi BRI liga 1 2021/2022, Yoyok Sukawi menuliskan kalimat Panjang lebar dalam unggahannya di Instagram pribadinya pada Rabu 29 Maret 2022 lalu.

Ia menyebut liga 2021/2022 dihadapkan dengan tantangan berat khususnya terkait finansial klub.

“Klub dituntut berprestasi ditengah nihilnya pemasukan dari tiket dan minimalnya pendapatan dari sponsor dan hak komersial Liga.”

“Diperparah tingginya biaya pertandingan dan biaya hidup tim, mengingat Tim harus selalu tinggal di hotel dan biaya biaya PCR dan protokol kesehatan yang sangat besar,” kata Yoyok Sukawi.

Baca Juga: LIGA 1 : Adu Gengsi Bali United vs Persija Jakarta, Hanno Behrens cs Penuhi Tuntutan Jakmania, Bersiap Persib

Atas biaya yang tinggi itu, kata Exco PSSI itu, banyak klub Liga 1 mengalami krisis keuangan, akibatnya klub berganti kepemilikan.

“Banyak juga yang tidak mampu beradaptasi sehingga prestasi terjun bebas karena kesulitan keuangan,” katanya Yoyok Sukawi.

Kondisi berbeda justru dialami PSIS Semarang, Yoyok Sukawi justru menyebut keuangan Mahesa Jenar stabil.

“PSIS lebih siap menghadapi gelombang bencana finansial akibat pandemi Covid di Liga 1, kekuatan Finansial klub tetap stabil karena komitmen dua pemegang saham gila bola.”

Baca Juga: Bali United Tancap Gas Ingin Kalahkan Persija, Haudi Abdillah Sebut Modal Kuat Hadapi Asuhan Thomas Doll

“Utamanya bapak Junianto yang all out untuk PSIS, menjadikan PSIS menjadi klub Liga 1,” kata Anggota DPR RI itu.

Menurutnya, bersama Junianto PSIS Semarang terus beproses membangun infrastruktur meski saham belum dibuka ke public atau IPO.

“Di tengah pandemi masih terus berproses membangun infrastruktur dan mempertahankan prestasi tanpa kendala keuangan.”

“Bahkan justru terus menambah aset perusahaan, ini bukan main main padahal PSIS belum IPO,” tegasnya. ***

Editor: Hari Santoso

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah