Melalui laman resmi klub, Syahrian Abimanyu menilai bahwa cara melatih Thomas Doll menyerupai pelatih timnas Indonesia, Shin Tae yong (STY).
“Coach Thomas dan STY sama-sama suka melatih dengan cara yang keras. Kami diminta untuk membangun mental dan fisik yang kuat. Namun mungkin tujuan dari Thomas dan STY itu sama, yaitu mereka ingin kami bermain keras. Coach Thomas pun selalu menekankan kami untuk banyak bergerak tanpa bola, jadi memang butuh fisik yang kuat,” ucap Abi.
Pemain Persija lainnya, Braif Fatari dan Firza Andika pun mengungkapkan hal yang sama.
Di awal musim kondisi kami belum mencapai performa yang maksimal, kami banyak beradaptasi selama ini terutama di fisik, tapi setelah itu kami lebih merasa lebih baik dalam bermain,” kata Braif Fatari.
Baca Juga: Kemenag Siap Gelar Festival Masjid Nasional 2022, Ini Puncak Acara dan Ketentuannya
Firza Andika pun merasakan fisik dan mental adalah hal utama yang diminta Thomas Doll untuk ditingkatkan.
Sebab, peran bek sayap dalam sistem permainan Thomas Doll adalah posisi yang paling melelahkan.
“Secara pribadi saya sudah terbiasa dengan empat pemain belakang. Saya masih banyak melakukan evaluasi dan adaptasi agar bisa maksimal dengan formasi ini. Sebagai pemain belakang yang bermain dengan empat bek saya biasanya ada ‘timing’ untuk naik. Tapi dengan formasi tiga bek, saya dituntut untuk naik turun terus. Jadi coach minta ke kami untuk harus punya fisik dan mental yang kuat,” tutur Firza Andika.