PotensiBadung.com - Kesedihan yang mendalam atas tewasnya ratusan suporter Arema FC juga dirasakan oleh salah satu gelandang Persebaya Surabaya, Higor Vidal.
Pertandingan yang berakhir dengan kericuhan itu, merupakan laga come back Higor Vidal setelah absen cukup lama akibat cedera hamstring.
Pemain asal Brasil ini pun telah menyumbangkan satu assist dalam laga itu.
Baca Juga: RESPEK! Batal Lawan Persija Jakarta di Big Match, Persib Bandung Gelar Latihan dengan Pita Hitam
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Valentino Jebret Mundur sebagai Host Liga 1, Terungkap Alasan Sebenarnya
Skema tendangan bebasnya kemudian dimanfaatkan oleh Leo Lelis menjadi sundulan yang menjebol gawang Arema FC.
Namun Higor Vidal mengungkapkan jika kemenangan pertama Persebaya Surabaya setelah mendapatkan hattrick kekalahan itu tak membuatnya bahagia.
Lantaran kemenangan dramatis itu, berujung dengan kericuhan yang memakan ratusan korban jiwa.
Baca Juga: TERUNGKAP! Sebelum Tragedi Kanjuruhan Manajer Arema Sudah Minta Hal Ini, Penolakan Diberikan PT LIB
Dalam Instagram pribadinya, ia pun mengucapkan rasa duka cita yang dalam untuk para korban.
“1 Oktober, 2022. Malam yang seharusnya menjadi pengalaman terbaik di karir saya sebagai atlet berubah menjadi sebuah tragedi”
“Malam yang seharusnya menjadi yang paling membahagiakan dalam hidup berubah menjadi momen tersedih di karir saya”
Malam yang seharusnya menjadi sejarah untuk Persebaya Surabaya dengan perayaan justru berubah menjadi keheningan.
“Saya bersedia mengubah kemenangan apapun untuk nyawa-nyawa yang telah hilang di stadion,” lanjutnya.
Menurutnya, seharusnya stadion merupakan tempat untuk menyaksikan sebuah ‘pertandingan’ baik untuk laki-laki, perempuan hingga anaka-anak.
Baca Juga: PSIS Semarang vs Bhayangkara FC DITUNDA, Carlos Fortes Berduka Batal Debut Usai Cedera
Dan setelah pertandingan, semua orang seharusnya kembali ke pekerjaan dan kehidupannya masing-masing. Namun nasi sudah menjadi bubur.
“Tidak ada jalan untuk mengubah apa yang sudah terjadi, tidak ada jalan untuk mengubah skor. Dan mengetahui lebih dari 150 orang tidak akan pernah pulang ke rumah membuat hati saya hancur,” tambahnya.
Ia pun kemudian memberi dukungan untuk keluarga para korban yang telah meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang.***