Network
PotensiBadung.com - Ada yang aneh bagi para pecinta sepak bola Indonesia pada laga Liga Inggris pekan ke-11 tadi malam.
Laga yang disiarkan langsung Vidio.com ini memantik para penonton dan penggemar sepak bola berkomentar di kolom yang disediakan.
Tidak sedikit yang merasa heran dengan ban kapten yang dikenakan kedua jendral lapangan yang bertanding.
Saat kamera mengarah kepada kedua kapten tim, tampak mereka mengenakan ban kapten berwarna pelangi identik dengan bendera LGBT.
Seperti akun yang menggunakan nama @khaby lame menuliskan, apa ada yang aneh dengan warna ban kapten kedua kesebelasan ya?.
Akun @diro tidak kalah kagetnya, dia langsung berujar, "haduh kita lihat sepak bola liga inggris jadi ikut mendukung LGBT ini."
Benarkah Liga Inggris memang mendukung LGBT?.
Nampaknya memang dari tahun 2017, Liga Inggris sudah gencar mengkampanyekan LGBT.
Otoritas Liga Inggris telah menjalin kerja sama dengan Perusahaan Stonewall guna mempromosikan kesetaraan LGBT dalam sepak bola.
Dalam kontrak kerja sama tersebut, Stonewall mendorong orang-orang LGBT untuk terlibat dalam olahraga, baik sebagai pemain, sebagai supporter, atau sebagai pekerja di luar lapangan.
Sebagaimana dikutip Potensi Badung Pikiran-Rakyat.com Kepala Eksekutif Stonewall Ruth Hunt mengatakan, ini adalah tonggak penting untuk sepak bola, dan untuk olahraga.
"Ketika kami memulai kampanye ini, kami meminta orang-orang untuk bersiap. Kami tahu tindakan sederhana ini tidak akan menyelesaikan masalah, tujuan kami adalah untuk tingkatkan kesadaran tentang masalah ini. Kami juga tahu bahwa kami tidak dapat mengatasi ini sendiri, kami membutuhkan sekutu," tuturnya.
Sementara, Ketua Eksekutif Liga Premier Richard Scudamore senada dengan apa yang disampaikan Hunt.
"Sepak bola Liga Premier adalah untuk semua orang, di mana saja dan klub kami berkomitmen untuk kesetaraan dan keragaman di semua tingkat olahraga," katanya.
Dirinya juga menegaskan, komunitas LGBT adalah bagian integral dari Liga Inggris itu sendiri.
"Kami ingin kemitraan ini meningkatkan pengalaman orang-orang LGBT yang sudah bermain sepak bola, dan klub pendukung, dan memberi sinyal kepada orang lain yang mungkin tertarik untuk terlibat, bahwa mereka dipersilakan untuk melakukannya," ungkapnya.***
