Network
Sebelumnya, pada 24 Oktober 2022 lalu, beberapa kelompok suporter PSS Sleman sempat mendatangi lokasi latihan PSS.
Mereka menyampaikan aspirasi dan tuntutannya kepada manajemen PSS Sleman terkait sikap klub dalam menyikapi adanya Tragedi Kanjuruhan dan meminta PSS untuk ikut mendorong diadakannya KLB.
Tidak hanya itu, mereka juga menuntut PSS Sleman untuk melakukan evaluasi mengenai keamanan dan mitigasi bencana di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Baca Juga: Gestun! Simak Resiko yang Buat Banyak Orang Terlena
Berkaitan dengan hal tersebut, manajemen PSS Sleman telah menanggapinya dalam pernyataan resmi klub.
“PSS sudah melakukan audiensi kepada beberapa pihak mengenai penanganan kerumunan di Stadion Maguwoharjo. Kemarin juga kami sudah berdiskusi bersama Panpel Stadion Maguwoharjo dan ada beberapa poin penting yang kami dapatkan,” ungkap Antonius Rumadi.
“Poin-poin tersebut nantinya akan kami teruskan kepada pengelola stadion dan kepada pihak terkait. Harapannya, poin-poin tersebut bisa terlaksana dan Tragedi Kanjuruhan tidak akan terulang kembali,” lanjutnya.
Sebagai penutup, Rumadi menyatakan bahwa segala upaya yang saat ini sedang dilakukan oleh publik sepak bola Indonesia, sebaiknya dapat diselesaikan dengan pikiran yang jernih.
Dikutip melalui kolom balasan di akun Twitter @PSSleman, beberapa netizen atau warganet banyak mempertanyakan apakah pihak klub telah mengirim surat ke PSSI atau tidak, seperti yang dilakukan Persis Solo sebelumnya.
“Dukung tok tp ra ngirim surat. Trus nek KLB pamite neng wece po rum? (Dukung aja tapi ga ngirim surat. Trus kalo KLB pamitnya ke WC apa rum?” ujar @witkambil.
