Network
Lalu Arie Kriting membalasnya dengan mengatakan bahwa apa yang diucapkan Mamat hanya sebuah dorongan, tapi tidak benar-benar dibekukan secara nyata.
Baca Juga: Timnas Prancis Mengumumkan Skuad Piala Dunia 2022, Ada Duo AC Milan
“Itu hanya dorongan untuk bekukan, tidak dibekukan juga semua skip aja gitu, ya gak sih?” ujar Arie.
“Kemungkinan itu ada loh, kemungkinan bahwa tidak akan ada apa-apa, hanya akan wacana-wacana ribut-ribut setelah itu ga ada apa-apa,” tambahnya.
Arie Kriting menegaskan bahwa sikapnya terhadap korban Tragedi Kanjuruhan adalah dengan tidak menonton liga sepak bola Indonesia lagi sampai ada perubahan yang konkrit.
Menurutnya, ia akan merasa sangat berdosa terhadap 136 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan, apabila ia masih bisa bersenang-senang menyaksikan sepak bola Indonesia.
“Kalau saya jelas, saya tidak akan nonton lagi liga (Indonesia). Saya kalau nonton liga dan saya merasa terhibur, saya merasa berdosa sama 136 nyawa yang jatuh untuk sebuah sistem yang tidak jelas itu,” tegas Arie Kriting.
“Saya tidak akan nonton sampai ada perubahan. Itu memang tidak akan membawa perubahan apapun, tapi setidaknya itu menunjukkan sikap saya kepada korban,” lanjutnya.
Arie juga menyampaikan bahwa sikap yang ditunjukkannya ini bukan semata-mata karena orang-orang yang ada di dalam sistem sepak bola Indonesia, tetapi lebih karena jumlah korban yang sangat banyak.
Ia merasa sulit untuk mengesampingkan jumlah 136 korban jiwa untuk sekedar agar dirinya terhibur kembali menonton sepak bola Indonesia.
