Presiden FIFA Gianni Infantino Disebut sebagai ‘WAJAH YANG BURUK’ untuk Qatar di Piala Dunia 2022, Mengapa?

- 21 November 2022, 15:30 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino saat konferensi pers jelang Piala Dunia 2022 dihelat/Sky Sports
Presiden FIFA Gianni Infantino saat konferensi pers jelang Piala Dunia 2022 dihelat/Sky Sports /

 

PotensiBadung.com- Presiden FIFA Gianni Infantino disebut sebagai representasi yang buruk untuk Qatar di Piala Dunia 2022.

Sehari sebelum pembukaan Piala Dunia 2022 digelar, Gianni Infantino menggelar konferensi pers jelang turnamen di Doha, Qatar.

Dalam kesempatan tersebut, Gianni Infantino menyampaikan poin-poin pembelaannya terhadap Qatar, termasuk mengenai isu kematian para pekerja migran di sana.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Qatar Jadi Tuan Rumah Pertama yang Kalah di Laga Pembuka, Padahal Mereka Adalah Juara Asia

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1068: Pertarungan Epic Zoro dan Rob Lucci Terjadi Fans One Piece Salah Mengira

Gianni Infantino menyebut bahwa pihak-pihak yang telah mengkritik Qatar tentang perhelatan megah Piala Dunia 2022 adalah pihak yang tidak memberikan “pelajaran moral kepada banyak orang”.

Salah satu pundit sepak bola di Sky Sports sekaligus mantan pesepak bola Inggris, Gary Neville menilai bahwa apa yang disampaikan Infantino dalam konferensi persnya adalah suatu representasi yang buruk bagi Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022.

Ia mengatakan beberapa hal yang disampaikan infantino tersebut merupakan hal yang tidak pantas diucapkan oleh seorang stakeholder sepak bola dunia.

Baca Juga: Jurgen Klinsmann Peringatkan Inggris: Jangan Remehkan Timnas Amerika Serikat!

Baca Juga: Calon Striker Potensial sebagai Suksesor Cristiano Ronaldo di Manchester United

Menurut Neville, Infantino sebagai seorang tokoh sepak bola dunia seharusnya merepresentasikan sepak bola sebagai alat pemersatu, bukan malah membela satu atau dua negara saja.

“Tapi dia adalah wajah yang buruk untuk sepak bola, pria itu (Infantino). Beberapa hal yang dia katakan kemarin tidak pantas dan tidak seharusnya dikatakan olehnya.

“Dia harus menjadi seorang negarawan, dia seharusnya menyatukan orang, dia adalah representasi sepak bola dunia, tidak menjawab satu atau dua negara seperti yang dia lakukan kemarin."

Baca Juga: Dua Calon Pemain Naturalisasi Ini Mengaku Bangga Bisa Perkuat Timnas U-20 Indonesia

Baca Juga: Jagoan Duo Bali United di Piala Dunia 2022 Qatar, Irfan Jaya Pilih Portugal, Sidik Saimima Tetap Brasil

“Dia harus lebih dari itu,” tutur mantan kapten Manchester United tersebut.

“Salah satu bahasanya kemarin tentang ‘saya adalah pekerja migran, saya penyandang disabilitas’ adalah sebuah skandal, dia tidak seharusnya menggunakan bahasa itu.

Dia tidak seharusnya menggunakan paraphrase itu menurut saya,” tambahnya.

Dalam konferensi persnya, Gianni Infantino memang meyebut dirinya merasa sebagai orang Qatar, sebagai orang Arab, sebagai orang Afrika, sebagai seorang gay, sebagai seorang penyandang disabilitas, dan sebagai pekerja migran.

Hal tersebut disampaikan Infantino sebagai bentuk kritiknya terhadap tindak diskriminasi terhadap kaum-kaum tersebut.

Baca Juga: Bali United Buat Nobar Piala Dunia 2022 Qatar, Bagaimana Hak Siarnya?

Baca Juga: Selain Karim Benzema, Ini 4 Pemain yang Tak Berjodoh dengan Piala Dunia 2022

Akan tetapi menurut Gary Neville hal tersebut tidak seharusnya dikeluarkan dari mulut seorang Presiden FIFA.

Bahkan kegeraman seorang Gary Neville kepada Gianni Infantino tidak hanya terjadi pada perhelatan Piala Dunia 2022 ini, tetapi sejak FIFA dipimpin Infantino sejak 2019 silam.

“Saya pikir FIFA adalah representasi yang buruk tentang apa itu sepak bola, yang merupakan permainan indah yang dinikmati oleh masyarakat dari Brasil ke Bury, dari Bolivia ke Peru, ke berbagai tempat. Saya harus katakan bahwa FIFA harus membersihkan aksinya.

Baca Juga: Serba Serbi Piala Dunia 2022 Qatar: Kisah Perselingkuhan Maxi Lopez dan Mauro Icardi Demi Si Cantik Wanda Nara

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Qatar Ketar-ketir di Hadapan Ekuador, Laga Pembuka World Cup 2022

“Itu sudah buruk sejak lama dan perasaan saya kepada Infantino adalah bahwa dia secara efektif menempatkan dirinya kembali berkuasa selama empat tahun, tidak ada kemerdekaan.

“Kami berhak mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan. Dia memilih dirinya kembali ke posisi tersebut dan saya pikir dia adalah wajah buruk untuk representasi Timur Tengah, Arab, Muslim. Dan Piala Dunia Qatar,” tegas Gary Neville.

Gianni Infantino mulai menjabat sebagai Presiden FIFA sejak tahun 2016 menggantikan Sepp Blatter yang tersandung kasus penyalahgunaan uang.

Baca Juga: Selain Karim Benzema, Ini 4 Pemain yang Tak Berjodoh dengan Piala Dunia 2022

Baca Juga: Berbicara Soal Masa Depannya, Lionel Messi: Saya Lebih Suka Paris Dibanding Barcelona

Ia terpilih melalui Kongres Luar Biasa FIFA pada 26 Februari 2016.

Setelah tiga tahun menjabat, Gianni Infantino kembali terpilih sebagai Presiden FIFA pada tahun 2019 secara aklamasi dan akan habis masa jabatannya hingga 2023 mendatang.

Jelang Kongres FIFA pada Maret 2023 nanti, Gianni Infantino dilaporkan masih mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA untuk masa jabatan 2023-2027.

Menurut laporan FIFA, Gianni Infantino kembali akan terpilih secara aklamasi pada 2023 nanti.

Menyusul hanya dia satu-satunya orang yang mencalonkan diri setelah batas waktu pendaftaran Calon Presiden FIFA ditutup, tepatnya empat bulan sebelum hari pemilihan pada 16 Maret 2023.***

 

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: Sky Sports


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah