Faktanya, beberapa fans berani berkata Gerardo Martino sengaja menerapkan sistem permainan konservatif.
Teori tersebut tidak akan berkembang jika eks pelatih Barcelona tersebut menurunkan Edson Alvarez sejak awal laga dan tidak menerapkan lima pemain bertahan namun menggunakan sistem permainan empat bek saja.
Percaya atau tidak, fans Meksiko yang murka pun mengungkapkan bahwa Gerardo Martino adalah mata-mata dari Argentina.
Mereka percaya bahwa Martino bisa menurunkan skuad berbeda yang bisa membuat Albiceleste menangis.
Memanggil pemain veteran seperti Funes Mori alih-alih menggunakan jasa para pemain muda seperti Diego Lainez atau Santiago Gimenez akan menjadi pertanyaan bahkan sebelum laga dihelat.
Keraguan bahkan semakin menyeruak ketika Gerardo Martino memutuskan untuk menampilkan gelandang Erick Gutierrez dan tidak menurunkan Edson Alvarez di babak kedua.
Gutierrez bermain sangat buruk dimana seharusnya Dia harus menunjukkan kualitasnya yang sesungguhnya.
Gutierrez tidak menampilkan kreativitas pada laga yang sangat krusial ini. Lini tengah Meksiko pun menjadi bulan-bulanan para gelandang Argentina khususnya di babak kedua.