PotensiBadung.com – Sejak pertama kali Gerardo Martino mengumumkan starting XI yang dipersiapkan melawan Argentina, banyak fans Meksiko yang heran mengapa tidak ada nama Edson Alvarez disana.
Alih-alih mencoba untuk bermain keluar menyerang agar membuat Argentina kewalahan sejak awal laga, Gerardo Martino malah bermain cukup konservatif
Kekalahan mengejutkan dari Arab Saudi tentu membuat Argentina berhati-hati pada laga krusial melawan Meksiko ini.
Baca Juga: HASIL PERTANDINGAN Piala Dunia 2022 Qatar: Maroko Beri Kejutan, Belgia Terancam ‘Pulang’ Lebih Cepat
Namun Gerardo Martino memutuskan untuk menurunkan pemain-pemain yang tidak banyak membuat perbedaan.
Tidak banyak pemain Meksiko yang garang di depan gawang, Martino malah memutuskan untuk tidak memanggil Javier ‘Chicharito’ Hernandez ke Piala Dunia 2022 Qatar ini.
Semua keputusan tersebut menimbulkan perdebatan di antara fans Meksiko yang tidak mempercayai Martino.
Baca Juga: HASIL PERTANDINGAN Piala Dunia 2022 Qatar: Tampil ‘Menyerang’, Jepang Justru Kalah dari Kosta Rika
Banyak fans yang meragukan kapasitasnya sebagai pelatih El Tri karena Dia berasal dari Argentina.
Faktanya, beberapa fans berani berkata Gerardo Martino sengaja menerapkan sistem permainan konservatif.
Teori tersebut tidak akan berkembang jika eks pelatih Barcelona tersebut menurunkan Edson Alvarez sejak awal laga dan tidak menerapkan lima pemain bertahan namun menggunakan sistem permainan empat bek saja.
Percaya atau tidak, fans Meksiko yang murka pun mengungkapkan bahwa Gerardo Martino adalah mata-mata dari Argentina.
Mereka percaya bahwa Martino bisa menurunkan skuad berbeda yang bisa membuat Albiceleste menangis.
Memanggil pemain veteran seperti Funes Mori alih-alih menggunakan jasa para pemain muda seperti Diego Lainez atau Santiago Gimenez akan menjadi pertanyaan bahkan sebelum laga dihelat.
Keraguan bahkan semakin menyeruak ketika Gerardo Martino memutuskan untuk menampilkan gelandang Erick Gutierrez dan tidak menurunkan Edson Alvarez di babak kedua.
Gutierrez bermain sangat buruk dimana seharusnya Dia harus menunjukkan kualitasnya yang sesungguhnya.
Gutierrez tidak menampilkan kreativitas pada laga yang sangat krusial ini. Lini tengah Meksiko pun menjadi bulan-bulanan para gelandang Argentina khususnya di babak kedua.
Tagar ‘Martino Infiltrado’ pun sempat menjadi trending di Twitter yang artinya ‘Infiltred Martino’ atau ‘Martino mata-mata Argentina’.
Kesalahan terbesar sekaligus dosa terbesar pada laga melawan Albiceleste yang dilakukan Martino adalah tidak menurunkan Edson Alvarez.
Baca Juga: Yoyok Sukawi PAMIT ke Atasan, Plt Ketum PSSI Beri Wejangan CEO PSIS Semarang Fokus Besarkan Klub
Namun menarik keluar Vega dan Lozano di babak kedua hanya semakin memperparah keadaan dan membuat Argentina lebih leluasa untuk bermain.
Dengan kekalahan dari Argentina ini, masa depan Gerardo Martino sebagai pelatih Meksiko pun diprediksi berada di ujung tanduk. Laga pamungkas melawan Arab Saudi menjadi pertaruhannya.***