Network
PotensiBadung.com - Manajer operasional PSIS Semarang Wisnu Adi menyayangkan keputusan yang dibuat Komite Disiplin (Komdis) PSSI atas dua pemain PSIS Carlos Fortes dan Boubakary Diarra.
Keduanya mendapat sanksi PSSI imbas pertandingan kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo pada Jumat, 21 Juli 2023.
Setelah mendapat kartu merah pasca terlibat perkelahian dengan Wahyudi Hamisi, Carlos Fortes mendapat sanksi tambahan dari Komdis PSSI.
Ia mendapat larangan bermain dalam dua pertandingan terdekat dan denda Rp10 juta.
Baca Juga: Tak Berambisi Jadi Top Skor, Ini Target Carlos Fortes Bersama PSIS Semarang
Sementara untuk Boubakary Diarra dianggap melakukan pelanggaran serious four play namun luput dari perhatian perangkat pertandingan dan dinilai melanggar Pasal 48A huruf (a) dan (f) Kode Disiplin PSSI 2023.
Diarra dikenakan sanksi larangan bermain untuk satu pertandingan terdekat dan denda Rp10 juta.
Wisnu Adi pun menyayangkan hukuman yang diberikan kepada pemain tersebut.
Terkait Carlos Fortes, menurutnya hukuman kartu merah sudah cukup baginya. Aplagi menurutnya, dalam kejadian itu penyerang asal Porteugal ini terprovokasi tingkah buruk pemain lain.
Baca Juga: 2 Pemain PSIS Semarang Carlos Fortes dan Boubakary Diarra Disanksi Komdis PSSI Plus Denda Rp10 Juta
“Pertama kami sangat sayangkan. Terkait Fortes, kami rasa hukuman kartu merah sudah cukup. Dalam kejadian, Fortes melakukan hal itu juga karena terprovokasi oleh pemain lawan dan tidak ada tingkah buruk lainnya yang membuat gaduh. Sehingga tambahan hukuman dua pertandingan sangat disayangkan,” kata Wisnu, dikutip dari laman resmi klub pada Jumat, 28 Juli 2023.
“Kedua terkait Diarra. Setelah kami pelajari dalam rekaman video yang ada, posisi bertahan dan membuang bola Diarra sudah benar dan kepala pemain lawan yang mendekat ke bola. Tapi kenapa ada hukuman setelah itu,” lanjutnya.
Wisnu Adi juga menyayangkan karena keputusan dari Komdis PSSI ini hanya sepihak, tak bisa dilakukan banding.
“Terakhir kami menyayangkan karena keputusan dari Komdis tidak bisa dilakukan banding dan surat dari Komdis juga sangat mepet dengan pertandingan terdekat sehingga menganggu persiapan tim. Ada apa dengan Komdis?”, tutupnya.***
