Tulisan Lengkap Azrul Ananda Terkait Penundaan Liga 1: Bang Erick Sedang Under Pressure

- 31 Maret 2024, 15:37 WIB
Tulisan Lengkap Azrul Ananda Terkait Penundaan Liga 1: Bang Erick Sedang Under Pressure
Tulisan Lengkap Azrul Ananda Terkait Penundaan Liga 1: Bang Erick Sedang Under Pressure /antaranews.com/

Ketika begitu banyak elemen di dunia yang sama under pressure, meminjam istilah bahasa Inggris yang juga judul film komedi: Something's Gotta Give. Gampangnya: Ada yang jadi korban. Atau ada yang bersedia berkorban. Atau ada yang terpaksa dikorbankan.

Terjadilah surat keputusan malam Minggu, 30 Maret 2024. Liga 1 dihentikan sementara untuk tim nasional U23 bersiap dan bertanding menghadapi putaran final Piala Asia.

Pemicunya: Ada begitu banyak pemain yang tidak dilepas klub untuk mengikuti pemusatan latihan pada 1-11 April 2024. Setahu saya, hingga 30 Maret itu, 21 pemain tidak dilepas klubnya. Hanya sembilan yang akan berangkat. Ada yang terang-terangan mengirim surat. Ada yang jalan diskusi via teks atau telepon.

Memang, kalender U23 itu bukan kalender FIFA. Klub-klub tidak wajib melepas pemainnya. Tapi kita tidak usah munafik. Klub-klub sedang under pressure untuk meraih yang terbaik di sisa musim Liga 1 ini, yang hanya sisa empat pertandingan.

Apalagi, sebenarnya jadwal pertandingan pekan 31 hanya sisa beberapa hari. Hanya Senin sampai Kamis, 1-4 April. Setelah itu libur panjang untuk Idul Fitri, baru kembali bertanding di pertengahan April.

STY dan timnas mungkin punya alasan teknis kenapa TC 1-11 April. Namun andai ada komunikasi lebih baik, kenapa tidak menunggu setelah atau pada 4 April dimulai? Atau, pemain-pemain diberi waktu membela klubnya dulu di fase krusial liga pekan 31 ini, baru kemudian boleh bergabung. Toh ada yang tanggal 1 sudah selesai, tanggal 2 sudah selesai, dan tanggal 3 sudah selesai.

Toh selama ini pemain bolak-balik mepet gabung dan pisah juga terjadi. Kasihan pemainnya memang, tapi sudah terjadi dan semua bisa ter-manage semaksimal mungkin.

Ketika semua sedang under pressure begini, memang kadang kita semua bisa agak mengabaikan common sense.

Sukses tim nasional sepak bola Indonesia memang bukan emergency nasional, tapi mungkin tetap bisa dikategorikan kepentingan nasional. Dalam konteks ini, sukses liga sepak bola Indonesia juga kepentingan nasional. Karena semua, dari PSSI sampai seluruh klub, adalah departemen kebahagiaan masyarakat --khususnya masyarakat bola-- di seluruh penjuru tanah air.

Kalau "something's gotta give" itu timnasnya, prestasi yang diimpikan bisa kembali tertunda, STY bisa kehilangan pekerjaan, PSSI tidak bisa membahagiakan masyarakat bola.

Halaman:

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah