Tidur Sama Pentingnya Seperti Makanan Bagi Manusia

22 Maret 2021, 20:16 WIB
Ilustrasi tidur /Pixabay

POTENSIBADUNG.COM - Tidur adalah waktu yang penting dimana terjadi banyak hal, mulai dari perbaikan, pemulihan hingga pembentukan kekebalan, tekanan darah, fungsi jantung, detoksifikasi, keseimbangan hormonal, detoksifikasi otak, penyembuhan, pertumbuhan otot, dan banyak lagi.

Tidur sama pentingnya dengan makanan bagi kita untuk bertahan hidup dan begitu pula keharmonisan antara keduanya. Tidur dan nutrisi memiliki hubungan siklus.

Kualitas tidur dapat memengaruhi tanda lapar dan menyebabkan penambahan berat badan, sementara nutrisi yang tepat dan waktu makan dapat meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Makan dengan jenis nutrisi yang tepat dapat meningkatkan hubungan ini dan membantu menghasilkan lebih banyak tidur malam yang memulihkan.

Baca Juga: Asisten Pelatih Paling Setia di Bali United Pamitan, Coach Teco: Saya Hormati Keputusan Dia

Persamaan
Kebiasaan makan dapat memengaruhi kualitas tidur terutama dengan memengaruhi neurotransmiter, hormon, dan pencernaan. Neurotransmiter dan hormon membantu mengontrol pola tidur kita, tetapi juga memengaruhi semua proses alami tubuh.

Tidak hanya penting untuk memperhatikan apa yang kita makan sebelum tidur, tetapi juga kapan kita makan di siang hari. Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa pola makan yang konsisten, makan sebagian besar di awal hari, dan menghindari makan larut malam dapat meningkatkan kualitas tidur.

Baca Juga: Ini Alasan Raul Lemos Larang Amora dan Kellen Hadir di Rangkaian Acara Pernikahan Aurel

“Makan makanan berat atau besar menjelang waktu tidur dapat mengganggu tidur dengan meningkatkan gejala refluks asam dan menyebabkan gangguan pencernaan.

Strategi yang tepat adalah menjaga jarak tiga jam antara makan malam dan waktu tidur Anda, ”kata Manjari Chandra, Konsultan Terapi dan Nutrisi Fungsional.

Baca Juga: 2 WNA di Bali Tak Pakai Masker dan Didenda Rp1 Juta Beralasan Lupa

Konsumsi nutrisi yang tepat
Sejumlah faktor nutrisi memengaruhi tidur, termasuk melatonin, triptofan, diet indeks glikemik tinggi sebelum tidur, dan pemeliharaan diet seimbang dan sehat.

“Asam amino yang disebut triptofan secara langsung terlibat dalam produksi hormon melatonin yang membantu mendorong tidur. Jadi mengonsumsi makanan yang kaya triptofan seprtti kacang-kacangan, produk susu, ayam, telur akan membantu meningkatkan kualitas tidur,” kata Ahli Diet Kamal Yadav, Max Super Speciality Hospital.

Kembangkan hormon tidur Anda.

“Ikan berlemak adalah sumber vitamin D dan omega-3 FA yang baik, nutrisi penting untuk regulasi serotonin dan karenanya regulasi tidur. Kacang almond mengandung melatonin dosis tinggi dan membantu mengatur siklus tidur dan bangun,” terang Chandra.

Magnesium juga meningkatkan kadar GABA, neurotransmitter yang membantu mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, dan meningkatkan kualitas tidur. Bersamaan dengan B6, magnesium juga membantu tubuh memproduksi serotonin. Makan buah-buahan kering, pisang, sayuran berdaun hijau, biji minyak.

Makanan dengan porsi kecil
"Makanan yang sangat tinggi karbohidrat seperti gula atau minuman energi, makanan tinggi asam lemak jenuh seperti produk roti dan makanan berprotein tinggi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna telah terbukti meningkatkan kemungkinan tidur yang terganggu dan terfragmentasi," kata Yadav.

Hindari stimulan seperti kafein agar tidur nyenyak. Efek stimulasi dari kafein dapat memengaruhi ritme circadian tubuh, membuatnya lebih sulit untuk tertidur, tetap tertidur, dan memasuki siklus tidur nyenyak.

Hal yang sama berlaku untuk alkohol, depresan. Ini membantu Anda tertidur dengan cepat tetapi mencegah Anda memasuki tidur nyenyak dan restoratif.

Bisakah tidur yang buruk mengurangi nutrisi?
Tidur dan sistem circadian adalah pengatur kuat proses imunologi. Seperti halnya tidur berkontribusi pada ritme Circadian tubuh, begitu pula diet Anda. Makan hampir pada waktu yang sama setiap hari dan memastikan keseimbangan nutrisi yang sehat akan membantu menyelaraskan tubuh Anda dengan ritme alaminya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas tidur.

“Di sisi lain, kurang tidur atau waktu tidur yang tidak menentu dapat menyebabkan peradangan kronis laten di usus dan menyebabkan produksi enzim pencernaan yang rendah. Hal ini menyebabkan malabsorpsi mikronutrien yang menyebabkan berbagai kondisi kesehatan,” Chandra memperingatkan. ***

Editor: Hari Santoso

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler