Perempuan yang Menderita Kondisi Kesehatan Ini 50 persen Lebih Mungkin Tertular COVID-19

25 Maret 2021, 08:29 WIB
Ilustrasi tidur /Pixabay


POTENSIBADUNG.COM -  Jenis baru virus COVID-19 dapat mempengaruhi orang-orang dari semua kelompok umur dan jenis kelamin, tetapi beberapa berisiko lebih besar untuk tertular virus ini. Sejauh ini kita tahu bahwa orang dewasa yang lebih tua, orang yang mengalami obesitas, mereka dengan kekebalan yang lemah, dan mereka yang memiliki penyakit jantung atau ginjal kronis lebih mungkin untuk terinfeksi setelah melakukan kontak dengan virus.

Sebuah studi baru mengungkap faktor risiko lain, khususnya bagi perempuan. Dalam perkembangan terbaru, para peneliti menemukan bahwa perempuan yang menderita PCOS (sindrom ovarium polikistik), yang merupakan kondisi hormonal, memiliki kemungkinan 50 persen lebih tinggi untuk tertular COVID-19.

Apa itu PCOS?
Sindrom Ovarium Polikistik atau PCOS adalah kelainan hormonal yang umum terjadi pada perempuan usia reproduksi. Dalam kondisi kesehatan ini, perempuan mengembangkan kista di ovariumnya, yang bahkan dapat menyebabkan masalah kemandulan.

Baca Juga: Oknum Sulinggih Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara, Ini Pasal yang Dipasang Penyidik

Gejala PCOS antara lain penambahan berat badan, rambut rontok, menstruasi tidak teratur, jerawat dan lain-lain. Jumlah perempuan yang menderita kelainan ini meningkat secara dramatis di seluruh dunia.

Mengapa wanita yang menderita PCOS berisiko?
Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Endocrinology, wanita yang menderita PCOS memiliki kemungkinan lebih dari 50 persen untuk dites positif setelah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Nenek di Denpasar Sakit Tak Terawat, RSUD : Belatung Keluar dari Luka di Bokong dan Betis

Namun, ketika tim peneliti dari Institute of Metabolism and Systems Research, University of Birmingham, Inggris, menyesuaikan faktor kardiometabolik seperti diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan tekanan darah tinggi, tingkat infeksi menurun menjadi 26 persen.

Apa yang meningkatkan risikonya?
PCOS disertai dengan masalah kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya telah diidentifikasi sebagai faktor risiko COVID-19. Kondisi kesehatan metabolik ini dapat meningkatkan keparahan dan risiko infeksi.

Seputar Penelitian

Untuk mempelajari apakah PCOS dapat meningkatkan risiko COVID-19, tim peneliti dari Universitas Birmingham melakukan studi kelompok tertutup berbasis populasi selama gelombang pertama pandemi antara Januari dan Juli 2020. Studi tersebut melibatkan 21.292 wanita dengan PCOS dan 78.310 tanpa PCOS. Pada akhir studi selama enam bulan, disimpulkan bahwa perempuan dengan PCOS 51 persen lebih berisiko tertular COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak PCOS dengan usia dan latar belakang yang sama.

Para peneliti menegaskan bahwa studi mereka hanya mengevaluasi risiko tertular COVID-19, masih sulit untuk mengatakan apakah kondisi tersebut mempengaruhi tingkat penularan atau tidak. Untuk mengetahui tingkat keparahan dan risiko komplikasi jangka panjang COVID-19, diperlukan penelitian lebih lanjut di bidang ini.

Berdasarkan temuan terbaru, para peneliti menekankan perempuan dengan kondisi ini untuk merawat diri mereka sendiri dengan lebih baik, mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dan mendapatkan vaksinasi segera setelah tersedia bagi mereka di wilayah mereka.***

Editor: Hari Santoso

Sumber: Timesofindia.com

Tags

Terkini

Terpopuler