Gagal Ginjal Akut Merebak di Indonesia, Kemenkes Imbau Orang Tua Waspada

21 Oktober 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi. Gagal Ginjal Akut Merebak di Indonesia, Kemenkes Imbau Orang Tua Waspada /Ilustrasi/Freepik/

PotensiBadung.com -  Belakangan beredar kabar 'mencekam' kasus gagal ginjal akut di Indonesia meningkat secara signifikan sehingga Kementerian Kesehatan mengimbau kepada orang tua agar lebih waspada.

Hal ini bukanlah tanpa alasan, seperti dikutip Potensi Badung Pikiran-Rakyat.com melalui web resmi Kementerian Kesehatan www.sehatnegeriku.kemkes.go.id merilis dalam dua bulan terakhir, anak-anak usia 6 bulan-18 tahun terserang gagal ginjal akut.

Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

Tercatat 49 anak di seluruh Indonesia meninggal dunia akibat penyakit yang kemudian dinamai gangguan ginjal akut progesif atipikal.

Baca Juga: Sampai Jumpa, Pemain Ansan Greneers Bikin Kode Asnawi Mangkualam Tinggalkan J 2 League

Baca Juga: Bupati Giri Prasta Nobatkan Putrinya Jadi Duta KBS, Diskes Sebut Sundari Dewi Layak Karena Ini

Kasus kematian terbanyak ada di Jakarta dengan 25 kematian, diikuti 11 kasus di Bali, 1 kasus di NTT, 7 di Sumatera Utara, dan 5 kasus kematian di Yogyakarta.

Seiring dengan peningkatan tersebut, Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada.

“Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,” kata Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes.

Senada dengan hal itu, postingan yang diunggah akun Instagram @ngajaksehat pada 20 Oktober 2022 menyebut, gagal ginjal akut yang menyebabkan anak meninggal dunia berawal dari Gambia, India.

Baca Juga: Sampai Jumpa, Pemain Ansan Greneers Bikin Kode Asnawi Mangkualam Tinggalkan J 2 League

Baca Juga: Bupati Giri Prasta Nobatkan Putrinya Jadi Duta KBS, Diskes Sebut Sundari Dewi Layak Karena Ini

Sirup paracetamol buatan India diduga menjadi pemicu 69 kematian anak-anak di Gambia.

WHO menemukan bahan berbahaya yakni dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat tersebut.

Kedua senyawa itu, dalam kadar yang tinggi, bisa menyebabkan gagal ginjal yang memicu kematian.

Adapun empat merk yang dicurigai yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makof Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) memastikan keempat obat batuk tersebut tidak terdaftar di Indonesia.

Lantas apa itu Etilen Glikol dan Dietilen Glikol?

Dikutip Science Direct, dietilen glikol adalah senyawa organik berbentuk cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau namun memiliki rasa manis.

Dietilen glikol pada umumnya digunakan sebagai bahan pelarut yang banyak digunakan dalam minyak rem, pelumas, produk perawatan pribadi seperti losion dan deodoran.

Sementara itu, etilen glikol adalah bahan kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tapi memiliki rasa manis. Namun senyawa ini sangat beracun jika tertelan.***

 

Editor: Imam Reza

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler