Makna Srigati Turun pada Penanggalan Bali, Selasa 17 Oktober 2023

16 Oktober 2023, 17:24 WIB
Ilustrasi menanam padi. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso/

 

PotensiBadung.com - Bali, selain dikenal dengan keindahan panorama pariwisatanya, juga memiliki sistem penanggalan unik yang juga memperhitungkani "Ala Ayuning Dewasa."

Tanggalan Bali ini menjadi pedoman penting bagi warga Pulau Dewata dalam menjalani berbagai aktivitas mereka.

Pada Selasa, 17 Oktober 2023, mari kita memahami lebih dalam apa yang Ala Ayuning Dewasa tawarkan.

Baca Juga: Iklan Shopee 11.11 Big Sale Dibintangi JKT48, Wota Merapat!

Amerta Dewa merupakan hari yang dianggap baik untuk melaksanakan Panca Yadnya, terutama Dewa Yadnya.

Ini adalah saat yang tepat untuk membangun tempat-tempat suci atau ibadah, membuat lumbung, atau dapur.

Pada hari Amerta Gati, warga Bali dianggap baik untuk memulai usaha atau bercocok tanam.

Ini adalah momen yang ideal untuk memulai perjalanan baru dalam dunia bisnis atau pertanian.

Hari Ayu Badra juga dianggap baik untuk memulai usaha dan bercocok tanam.

Selain itu, ini adalah waktu yang ideal untuk memulai proyek-proyek pembangunan.

Baca Juga: Saingi GMC Hummer EV, Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Bisa Jalan Gaya Kepiting

Dewa Ngelayang adalah hari yang dianggap baik untuk membuat bangunan suci, melaksanakan Dewa Yadnya, dan Pitra Yadnya.

Ini adalah waktu yang paling tepat untuk berkomitmen pada proyek-proyek keagamaan.

Pada hari Kaleburau, sebaiknya dihindari melakukan karya ayu atau yadnya.

Juga, tidak disarankan untuk melaksanakan atiwa-tiwa atau ngaben, yang merupakan upacara kematian dalam tradisi Bali.

Pepedan adalah hari yang dianggap baik untuk membuka lahan pertanian baru.

Namun, ini bukan waktu yang cocok untuk membuat peralatan dari besi.

Hari Srigati dianggap baik untuk menyimpan padi di lumbung dan menurunkan padi dari lumbung.

Ini adalah saat yang tepat untuk mengaturkan upacara yadnya di lumbung, menanam kelapa, atau memulai bisnis barang dagangan.

Pada hari Srigati Turun, warga Bali dianggap baik untuk membibit/menanam padi, menyimpan padi, mengaturkan yadnya di lumbung, menanam kelapa, dan memulai bisnis barang dagangan.

Dengan memahami Ala Ayuning Dewasa, warga Bali dapat mengatur aktivitas mereka sesuai dengan panduan astronomi dan penanggalan tradisional mereka.

Ini adalah contoh bagaimana kekayaan budaya dan kepercayaan lokal memengaruhi kehidupan sehari-hari di Pulau Dewata.

Semoga pengetahuan ini dapat membantu Anda merencanakan kegiatan Anda di Bali dengan lebih bijak. (*)

Editor: Hari Santoso

Sumber: kalender Bali Potensi Badung

Tags

Terkini

Terpopuler