Desa Trunyan, Warisan Asli Nan Eksotis di Ujung Bali

- 20 Februari 2021, 20:08 WIB
Salah satu sudut Desa Trunyan, Bangli, Bali.
Salah satu sudut Desa Trunyan, Bangli, Bali. /disparda.baliprov.go.id

Sementara banyak yang berani melakukan perjalanan sendiri, Trunyan memiliki kekayaan sejarah yang tidak jelas tidak dapat diungkapkan oleh pengunjung mana pun.

Kebanyakan pemandu wisata mengatur perjalanan perahu langsung ke kuburan, melewati desa. Rute yang dilalu memiliki jalanan terjal dan berkelok-kelok.

Melintas dari desa ke desa, Anda tidak bisa tidak memperhatikan keheningan yang aneh. Mengerikan tapi, sekaligus, sangat menyenangkan.

Ternyata banyak penduduk telah bermigrasi ke Denpasar dan daerah berkembang lainnya untuk pekerjaan tetap, kembali hanya untuk upacara suci, sehingga menyerupai kota hantu yang sepi. Trunyan terletak di ujung terjauh, setelah desa demi desa yang lewat tanpa peringatan.

Di desa kecil ini terdapat sebuah kuil yang besar namun kuno sebagai pusatnya. Pura sempat ditutup selama dua bulan dan akan dihidupkan kembali pada Hari Raya Nyepi dengan perayaan besar-besaran.

Dari desa, transportasi ke pemakaman dilakukan dengan perahu dayung empat tempat duduk. Sepanjang perjalanan terlihat pemandangan hijau yang dramatis, perahu meluncur melalui air yang tenang di sisi danau yang tenang, dinding kaldera hijau memanjat tinggi di atas. Ya, Anda sedang menuju Pulau Tengkorak.

Jangan lupa melihat ke atas, karena terkadang elang hitam yang anggun terbang melintas. Jika beruntung, Anda juga bisa melihat suku monyet menikmati habitat aslinya. 

Jika Anda rindu akan alam yang masih 'perawan' dengan penghuni yang masih asli belum terpengaruh kemajuan zaman, Desa Trunyan wajib Anda kunjungi.***

Halaman:

Editor: Hari Santoso

Sumber: disparda.baliprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah