PotensiBadung.com – Manusia menyukai kekayaan itu fitrah, banyak terjadi, karena dengan kekayaan banyak hal yang bisa dilakukan.
Ada yang bisa melakukan bisnis, bersenang-senang, sedekah, menguatkan posisinya di tengah masyarakat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Nabi Muhammad SAW memandang bahwa kekayaan itu, sebuah hal yang biasa dan tidak perlu dibanggakan.
Baca Juga: Nasihat Ustadz Adi Hidayat Untuk Ria Ricis dan Teuku Ryan, Mendekatlah Kepada Allah SWT!
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Manusia Akan Diwafatkan Sesuai Kebiasaannya, Lakukan Kebiasaan Baik
“Makanya nabi pernah satu kali berkomentar begini, kaya itu biasa, jadi orang beriman yang kaya itu gak usah terlalu bangga,” kata ustadz Adi Hidayat
Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang belum berimanpun, bisa menjadi kaya jika mereka mau bekerja keras.
Rasulullah SAW justru khawatir ketika umatnya menjadi kaya, dalam kondisi tidak dapat mengelola kekayaannya.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Beri Bantuan untuk Bencana Kota Batu dan Malang Seraya Mendoakan Ketabahan
Baca Juga: Tips Sukses Oki Setiana Dewi Diumbar You Tuber Sherly Annavita Rahmi, Ini Katanya
“Iman itu adalah aset yang tak ternilai, jadi support-nya harus menampilkan yang lebih dari itu,” kata ustadz Adi Hidayat lagi.
Seperti halnya sahabat Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, mereka adalah orang-orang kaya yang berada dilingkaran Rasulullah SAW.
Mereka menggunakan kekayaannya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, setelah meminta petunjuk kepada-Nya.
Baca Juga: Janji Allah SWT Kepada Hamba-Nya, Terdapat pada Surat Al-Fatihah yang Kita Baca Setiap Hari
Baca Juga: Allah SWT Menciptakan Mulut Manusia Di Bagian Depan Wajahnya Satu Buah, Ini Hikmahnya
Orang kaya itu, tidak terletak pada kuantitas kekayaannya ketika ia berkumpul, tapi terletak pada bagaimana ia mengelola kekayaannya.
Dengan kekayaan yang Allah SWT karuniakan, mereka menjadi orang yang kaya secara kualitatif dengan aset tak kasat mata yang sangat tinggi nilainya.
Oleh karenanya, ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa jika harta dititipkan kepada orang beriman, maka ia akan tepat guna.