POTENSI BADUNG - Gempa Selatan Malang magnitudo 6,1 (sebelumnya disebutkan 6,7) ternyata berdekatan dengan pusat gempa masa lalu yang merusak Jawa Timur.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episentrum Gempabumi Selatan Malang itu berdekatan dengan pusat gempabumi pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.
Menurutnya, area atau zona Gempabumi Selatan Malang itu memang kawasan aktif yang sering terjadi dan dirasakan gempa.
Baca Juga: Enam Orang Meninggal dan Satu Luka Berat Akibat Gempa Malang
"Zona Gempa Selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan,” ujar Daryono melalui keterangan tertulis.
Menurutnya, pengulangan gempabumi yang terjadi di Selatan Malang menjadi fenomena yang patut diwaspadai.
Di sisi lain, hal itu sekaligus menjadi bukti bahwa apa yang telah disampaikan para ahli gempabumi adalah benar.
Baca Juga: Gempa di Malang, BPBD : Seluruh Bali Merasakan
Baca Juga: Hampir 1 Tahun Menetap di Bali, Jessica Iskandar Ungkap Alasan yang Membuatnya Dirinya Lebih bahagia
Baca Juga: Promo Serba dari Alfamart, Belanja RP 50.000 Bisa Tebus RP 15.000, Berlaku 1-15 April
“Gempa Selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempabumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” jelas Daryono.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dari Gempa Selatan Malang dengan kekuatan kecil dan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.
Daftar Kerusakan
Data sementara dari Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 20.00 WIB, sebanyak 7 orang meninggal dunia, 2 luka berat dan 10 lainnya luka ringan atas peristiwa tersebut.
Baca Juga: Gempa 6,7 Magnitudo di Malang, Dirasakan Hingga Denpasar
Baca Juga: 5 Pertanda Ajal Telah Dekat di 100 Hari Menjelang Kematian, Salah Satunya Ubun-Ubun Berdenyut
Baca Juga: Hukum Tes Swab Saat Menjalankan Ibadah Puasa, Fatwa MUI: Tidak Membatalkan Puasa
Selain itu, jumlah kerugian material yang tercatat meliputi 344 rumah rusak, 1 pondok pesantren rusak, 11 sarana pendidikan rusak, 6 sarana ibadah rusak, 7 kantor pemerintahan rusak dan 1 rumah sakit rusak.
Gempabumi Selatan Malang juga berdampak pada delapan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabuapten Trenggalek, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jember.