Janji Taliban Lindungi Hak-hak Perempuan dan Kebebasan Pers, Mujahid: Kini, Kami Berbeda

19 Agustus 2021, 08:21 WIB
Kiri: Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban. /

PotensiBadung.com – Setelah menduduki Afghanistan, Taliban akhirnya mengadakan konferensi pers untuk pertama kalinya di kota Kabul, Afghanistan.

Dikutip PotensiBadung.com dari Al-Jazeera, Kamis, 19 Agustus 2021, berikut ulasannya:

Pada konferensi pers tersebut, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa Taliban berjanji akan melindungi hak-hak perempuan dan kebebasan pers.

Mujahid mengatakan pada Selasa kemarin, “Kami akan mengizinkan wanita untuk belajar dan bekerja. Tapi karena kami memiliki aturan, maka wanita akan melakukan kegiatan-kegitanannya di tengah masyarakat, dalam batasan syariat Islam,” katanya.

Baca Juga: Turut Semarakkan Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76, Ustadz Adi Hidayat Ikut Lomba Makan Kerupuk dari Rumah

Baca Juga: Paskibraka Kemerdekaan Republik Indonesia, Pahlawan Penerus Estafet Kemerdekaan Bangsa

Taliban juga menyatakan bahwa kali ini, mereka akan berlaku lebih moderat, dibandingkan dengan peraturan yang mereka buat 20 tahun sebelumnya, tepatnya sekitar tahun 1990an lalu.

Mujahid juga mengatakan, tidak akan ada lagi diskriminasi bagi kaum perempuan yang tinggal di Afghanistan, “Mereka akan bekerja bahu membahu dengan kami,” katanya.

Selain berbicara tentang urusan hak-hak yang berhubungan dengan kaum perempuan, Mujahid juga meyakinkan bahwa mereka akan melindungi hak pers beserta para jurnalisnya.

“Kami berkomitmen bahwa media akan bekerja sesuai dengan kultur yang ada di tengah masyarakat. Sedangkan media swasta, bisa melanjutkan kegiatannya dengan bebas dan mandiri,” tegasnya lagi.

Mujahid menambahkan jika, mereka tidak akan masuk ke rumah-rumah warga atau mengusir dan menyerang mereka yang telah bekerja di pemerintahan sebelumnya.

Mereka yang tengah bekerja pada perusahaan asing, atau menyerang siapapun yang tengah bekerja pada keamanan nasional Afghanistan.

Hal ini dinyatakan secara khusus karena adanya laporan bahwa Taliban telah masuk ke rumah-rumah warga di Kabul.

Baca Juga: 15 Bulan Pengangguran, Pekerja Kapal Pesiar Asal Bali Kini Mulai Kembali ke Kapal

Baca Juga: Hukuman bagi Pelanggar PPKM, Masyarakat Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Hari sebelumnya, Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin Taliban telah tiba di Kandahar. Kandahar adalah sebuah kota terbesar kedua di Afghanistan.

Kandahar juga, saat itu, merupakan ibu kota Negara, dan tempat dimana Taliban pertama kalinya berdiri.

Kedatangan Baradar merupakan salah satu tanda bahwa negosiasi pembentukan Negara Afghanistan, di tangan Taliban, telah disepakati.

Tapi wakil presiden terguling, Amrullah Saleh, mengatakan melalui cuitan Twitternya, bahwa ia adalah pengganti presiden terdahulu yang sah.

Amrullah Saleh juga mengatakan bahwa secara konstitusi, dia bertugas untuk menggantikannya, karena presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan Afghanistan. ***

 

Editor: Mifta Putra

Sumber: Al-Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler