Bulan Sya’ban, Makna, Asal Kata dan Sejarah Penamaannya Diceritakan Ustadz Adi Hidayat

5 Maret 2022, 09:00 WIB
Ustadz Adi Hidayat /

PotensiBadung.com – Setelah bulan Rajab berlalu, Sya’ban menghampiri, bulan yang menjadi jembatan antara bulan Rajab dan bulan suci Ramadhan.

Dengan datangnya bulan Sya’ban, maka umat Islam semakin dekat dengan bulan ampunan, dimana mereka berkesempatan untuk kembali suci layaknya bayi yang baru lahir.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan penamaan dan sejarah dari bulan Sya’ban, sejak zaman sebelum Islam dahulu hingga hari ini.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan pada kanal Youtube Adi Hidayat Official bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan kedelapan dari tahun Hijriyyah.

Baca Juga: Manusia Akan Pulang Ke Dunia Nyata, Ustadz Adi Hidayat Sarankan untuk Concern Pada Kegiatan yang ‘Real’ Saja

Para pemuka di Jazirah Arab sudah terbiasa untuk membuat kelompok-kelompok kecil, guna mencari mata air sambut Ramadhan.

Persiapan Ramadhan yang dimaksudkan sebelum adanya perintah puasa, bukanlah sebuah persiapan menuju ibadah.

Tapi lebih kepada persiapan karena bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat terik dan panas, tengah masyarakat yang hidup di pada pasir nan tandus.

Oleh karenanya, sumur-sumur air dicari dan digali para penduduk, guna kelangsungan hidup manusia di dunia ini.

Baca Juga: Ampunan Allah SWT Itu Sangat Penting dan Mahal, Ustadz Adi Hidayat Imbau untuk Mencarinya saat Hidup

Kata Sya’ban itu sendiri berasal dari kata Tasya’ub yang artinya mengelompokkan orang untuk mencari mata air di padang pasir.

“Pengelompokan-pengelompokan untuk menyebar itu disebut tasya’ub, keadaannya disebut dengan Sya’ban,” kata ustadz Adi Hidayat.

Sedangkan keadaan yang terjadinya di sebut dengan Sya’ban, kata ini dipertahankan dan digunakan bahkan sejak Islam datang, hingga sekarang.

Kata Ramadhan sendiri berasal dari kata Ramada, yaitu bulan yang sangat panas. Kata superlative untuk kata ini, tambah alif dan nun jadi Ramadhan.

Baca Juga: Isra Mi’raj Adalah Perjalanan Akidah, Ustadz Adi Hidayat Menyampaikannya dari Al-Qur’an

Setelah Islam datang, bulan Sya’ban memiliki arti tersendiri yang sangat khusus, diawali dengan bulan pembuka bulan Rajab.

Bulan Sya’ban dijadikan umat manusia sebagai bulan persiapan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Persiapan berupa fisik dan mental, bisa dengan membiasakan diri untuk puasa sunnah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Atau bahkan banyak melakukan hal yang baik sehingga saat Ramadhan tiba, segala yang diwajibkan telah terbiasa untuk dilakukan.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Gambarkan Tunggangan yang Digunakan Rasulullah SAW untuk Isra Miraj dari Alquran Hadits

Dikutip dari salah satu hadis yang tersambung kepada sayyidah Aisyah dan ummu Salamah bahwa, Rasulullah SAW sering berpuasa pada bulan Sya’ban.

Hal ini bisa dijadikan sebagai contoh atau pelajaran dalam kehidupan bahwa Rasulullah SAW telah mengajarkan kita untuk mempersiapkan diri.

“Sejak Sya’ban nabi sering kali terlihat disaksikan banyak menunaikan ibadah siyam, jadi Rasulullah SAW mengajarkan untuk beradaptasi puasa lebih dulu,” pungkas ustadz Adi Hidayat.

Dengan persiapan yang matang, diharapkan manusia maksimal melakukan ibadahnya sehingga dapat menyambut kemenangan dengan diberikannya ampunan.***

 

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: youtube Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler