PotensiBadung.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, memberikan pengungkapan mengenai sisi gelap istana dan intervensinya terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Pengakuan ini mengemuka dan menyoroti gangguan terhadap proses demokrasi di Indonesia.
Dalam wawancara yang dikutip PotensiBadung.com dari akun TikTok @anargyafx, Selasa 16 Januari 2024. Pembawa acara, Akbar Faizal, mengajukan pertanyaan terkait kondisi politik saat ini kepada Hasto.
Percakapan dimulai dari Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mengindikasikan adanya intervensi dari pihak luar saat pengambilan keputusan Nomor 90/PUU-XXI/2023. Putusan ini membuktikan adanya pelanggaran etik oleh hakim konstitusi.
Baca Juga: Alifurrahman: Pak Jokowi Takut Sama Mahfud MD, Ada Apa?
Baca Juga: Untuk Pemilu Jurdil, Saiful Mujani Juga Dorong Pemakzulan Jokowi
Hasto tidak menyangkal bahwa intervensi tersebut berakar dari sekitar istana. Dalam respons terhadap pemberitaan yang meningkat, Hasto berbagi pengalamannya dengan Mensesneg Pratikno melalui pesan WhatsApp.
"Menghubungi Mas Pratik mengenai berbagai suara yang semakin keras terdengar, adanya suatu intervensi dari istana yang sudah direncanakan sejak lama," ungkap Hasto.
Dalam percakapan tersebut, Hasto mengingatkan Pratikno bahwa politik harus didorong oleh nalar, kebenaran, etika, moral, dan hati nurani.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Didukung Pensiunan ASN/TNI-Polri, Lawan Intimidasi dengan Kekuatan Bersama
Baca Juga: Fahri Hamzah Taruhan Ada Calon Presiden Tersangka setelah Kalah Pilpres 2024, Begini Reaksi Ganjar
Dia memperingatkan agar prinsip-prinsip tersebut tidak dihianati. Respons emosional Pratikno, yang menangis, menandakan kekhawatiran akan kondisi politik yang memprihatinkan.
Hasto menceritakan pengalaman pada tahun 2014 ketika Pratikno diangkat menjadi Mensesneg.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menitipkan pesan penting kepada Pratikno, yang menggarisbawahi peran Mensesneg sebagai penapis dan benteng terhadap segala sesuatu yang akan mencapai presiden.
"Mensesneg itu menjadi tapisnya, artinya menyaring segala sesuatu yang akan ke presiden. Dan presiden inilah yang mengambil keputusan-keputusan atas dasar ketaatan kepada konstitusi," terangnya.
Baca Juga: Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Pimpin Gerakan Nurani Bangsa, Apa Tujuannya?
Hasto juga mengenang pesan Megawati bahwa Mensesneg merupakan tameng bagi tata pemerintahan negara.
Fungsinya adalah agar pemerintahan dapat berjalan sebaik-baiknya sesuai mandat konstitusi. Dengan kata lain, Pratikno diharapkan dapat menjadi benteng yang melindungi integritas dan kesejahteraan lebih dari 270 juta rakyat Indonesia.
"Sekali bekerja sisi-sisi gelap dalam kekuasaan dampaknya tak terbayangkan. Beliau (Pratikno) harus menjadi benteng," tukasnya.
Ini juga menjadi komitmen PDIP untuk memastikan bahwa proses demokrasi di Indonesia tetap bermartabat dan sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi.
Hasto menekankan pentingnya menjaga integritas dalam pengambilan keputusan strategis yang memengaruhi nasib seluruh bangsa. ***