Network
POTENSI BADUNG - Tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali utara pada 21 April 2021 membuat dunia internasional menyorot sistem perkapalan dan kelautan Indonesia.
Kapal selam tua buatan Jerman tersebut dinyatakan tenggelam bersama 53 awak kapalnya di lautan sedalam 833 meter dari permukaan air.
Seluruh awak kapal dinyatakan gugur dengan status on eternal patrol atau berpatroli selamanya (tidak kembali).
Banyak pihak mempertanyakan bagaimana kondisi kapal selam tua tersebut sesungguhnya sebelum digunakan untuk latihan menyelam dan menembak torpedo oleh korps Hiu Kencana.
Baca Juga: Viral, Postingan Komandan KRI Nanggala-402 Heri Oktavian Sebelum Tenggelam, Tolong Doakan Kami
Kini muncul pernyataan media Korea Selatan Hankookilbo.Com memberitakan tentang tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut.
Menurut media tersebut, sesungguhnya KRI Nanggala-402 tidak mendapatkan perawatan yang memadai selama 9 tahun setelah diperbaiki atau overhoul di Korea Selatan pada tahun 2012.
Overhoul itu dilakukan selama 24 bulan.
Sedangkan perusahaan yang melakukan service tersebut adalah Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd.
